Hukum dan Waktu Pelaksanaan Sholat Taubat
Hukum melaksanakan sholat taubat adalah wajib bagi setiap muslim yang pernah berbuat dosa. Tidak perlu menunggu usia tua, sebab tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput.
Sholat Taubat bisa dilakukan kapan saja, namun waktu terbaiknya adalah:
- Sepertiga malam terakhir (bersamaan dengan waktu sholat tahajud).
- Malam Nisfu Sya’ban juga menjadi waktu yang dianjurkan.
Waktu yang Dilarang untuk Sholat Taubat:
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit.
- Ketika matahari tepat di atas kepala.
- Setelah sholat Ashar hingga matahari tenggelam.
Niat Sholat Taubat Nasuha
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taubati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā
Artinya: “Aku berniat menunaikan sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
- Membaca niat sholat taubat.
- Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
- Membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek.
- Rukuk dengan tuma’ninah.
- I’tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri untuk rakaat kedua, mengulang bacaan seperti rakaat pertama.
- Tasyahud akhir dan salam.
Berdoa dan memperbanyak istighfar dengan penuh kekhusyukan.
Doa dan Dzikir Setelah Sholat Taubat
1. Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāhal ‘azhīm alladzī lā ilāha illā huwal ḥayyul qayyūmu wa atūbu ilaih.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.”
2. Doa Sholat Taubat Nasuha
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَجِدَّ أَهْلِ الْخَشْيَةِ… سُبْحَانَ خَالِقِ نُوْرٍ
Allāhumma innī as-aluka taufīqa ahlil hudā wa a‘māla ahlit taubati wa ‘azma ahlish shabri wa jidda ahlil khashyati wa ṭalaba ahlir raghbati wa ta‘abbuda ahlil wara‘i wa ‘irfāna ahlil ‘ilmi ḥattā akhāfaka. Allāhumma innī as-aluka makhāfatan taḥjuzunī ‘an ma‘āṣīka ḥattā a‘mala biṭā‘atika ‘amalan astahiqqu bihī riḍāka ḥattā unāṣihaka fit taubati khaufan minka wa ḥattā ukhliṣa laka an-naṣīḥata ḥubban laka wa ḥattā atawakkala ‘alaika fīl umūri kullihā wa ḥusna zhanni bika. Subḥāna khāliqi nūr.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufik orang-orang yang mendapat petunjuk, amalnya orang-orang yang bertaubat, kesabaran orang-orang yang sabar, kesungguhan orang-orang yang takut, dan ibadah orang-orang yang wara’. Jadikan aku takut kepada-Mu, menjaga diri dari maksiat, tulus dalam taubat, ikhlas mencintai-Mu, dan berserah diri kepada-Mu dalam segala urusan. Maha Suci Engkau Pencipta Cahaya.”