finnews.id – Luka cukup parah dialami seorang siswa berinisial ZA (17). Ia adalah salah satu korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat, 7November 2025.
Akibat luka yang dideritanya, ZA harus menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Jumat, 8 November 2025, pukul 17.00 WIB.
Muhammad Nur Karim (26), kakak dari korban mengungkapkan, adiknya yang masih duduk di kelas 12, mengalami luka hampir di sekujur tubuhnya akibat material ledakan.
Berdasarkan keterangan dari petugas medis, di tubuh hingga kepala korban bersarang pecahan kaca atau beling, paku, kerikil, hingga serpihan batu.
“Lukanya dari muka, badan, sama ini, tangan, kaki gitu. Ada paku kayak seng gitu, sama kayak ada pecahan kaca, sama batu juga ada, dikabarin dari dokternya,” kata Nur Karim saat ditemui di depan SMA Negeri 7 Jakarta pada Sabtu, 8 November 2025.
Dia mengatakan, hingga sekarang ini kondisi adiknya masih belum sadarkan diri pascaoperasi.
Korban masih harus menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih sampai kondisinya benar-benar pulih.
“Belum sadarkan diri. Udah operasi dari jam 5 di Rumah Sakit Islam,” ujarnya.
Nur Karim menceritakan, saat peristiwa itu terjadi adiknya saat tengah salat Jumat di masjid sekolah yang menjadi tempat ledakan.
Saat itu korban berada di saf ketiga tak jauh dari titik ledakan. Sehingga adik Nur Karim, menjadi salah satu korban dengan luka terparah.
Tepat pukul 12.30 WIB, Nur Karim menerima kabar jika terjadi ledakan di tempat adiknya bersekolah yang berlokasi di Jalan Prihatin, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mendengar kabar tak mengenakan itu, Nur Karim langsung mencari tahu kebenaran berita tersebut.
“Saya kira ada gimmick kan. Taunya ya beneran gitu,” terangnya.
Nur Karim langsung mencari tahu kondisi adiknya melalui teman sekolahnya. Setelah mendapat kepastian kondisi adiknya, dari rumahnya di Kemayoran, Nur Karim langsung meluncur ke RS Islam Cempaka Putih.
Dia kaget melihat begitu banyak korban yang ditimbulkan dari ledakan tersebut.