Finnews.id – Partai Golkar rupanya bukan hanya mengusulkan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasinal, tetapi juga mendukung Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus dur mendapat gelar serupa.
Meskipun Golkar menyadari usulannya itu mendapat reaksi pro dan kontra dari berbagai kalangan masyarakat.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhamad Sarmuji, menekankan bahwa terlepas dari segala sisi kemanusiaan dan kelemahan yang dimiliki Soeharto, jasa besarnya sebagai Bapak Pembangunan Indonesia tidak dapat dipungkiri.
“Jasa besarnya melakukan pembangunan Indonesia, mentransformasikan ekonomi Indonesia dari yang sangat terpuruk menjadi disegani di Asia Tenggara bahkan di Asia itu tidak bisa dilupakan orang,” kata Sarmuji pada Kamis 6 November 2025.
Sarmuji menyatakan pihaknya tidak mempersoalkan perdebatan publik mengenai wacana pemberian gelar kepada Soeharto. Menurutnya, setiap tokoh yang menerima gelar tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Ia menegaskan bahwa semua tokoh yang menjadi Pahlawan Nasional memiliki kelemahan yang melekat sebagai manusia.
Dukungan Pahlawan untuk Gus Dur Disuarakan
Lebih lanjut, Sarmuji membeberkan bahwa partainya tidak hanya berhenti pada usulan Soeharto. Golkar mengatakan mereka juga mendukung penuh pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur.
“Dari kami juga mendukung, misalnya, figur yang lain. Bukan hanya Pak Harto sebenarnya. Gus Dur juga layak untuk mendapat gelar pahlawan nasional dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” ujar Sarmuji.
Sikap Golkar yang mendukung penganugerahan gelar untuk kedua figur yang memiliki basis politik berbeda ini menunjukkan manuver politik yang signifikan.
Soeharto dikenal sebagai simbol Orde Baru, sementara Gus Dur merupakan tokoh reformasi, ulama, dan ikon pluralisme. Langkah ini secara strategis dapat dilihat sebagai upaya Golkar merangkul spektrum politik yang lebih luas.
Prabowo Pertimbangkan Usulan Bahlil
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia mengakui telah menyampaikan usulan mengenai Soeharto menjadi pahlawan nasional saat melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.