finnews.id – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan wilayah perbatasan dengan Mesir sebagai zona militer tertutup, dengan alasan masalah keamanan.
“Kami menyatakan perang. Siapa pun yang memasuki wilayah terlarang akan dirugikan,” kata Katz dalam sebagaimana dikutip oleh lembaga penyiaran publik KAN, Kamis, 6 November 2025.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan, bahwa Katz sepakat dengan Kepala Shin Bet, David Zinni, untuk mengklasifikasikan dugaan upaya penyelundupan senjata melalui perbatasan dengan Mesir sebagai “ancaman teroris” guna membantu dinas keamanan “menggunakan alat yang tepat untuk memeranginya.”
Menurut Yedioth Ahronoth, menteri pertahanan memerintahkan “untuk menyerang entitas tidak sah yang menyusup ke wilayah terlarang.”
Harian tersebut mengklaim bahwa keputusan tersebut diambil setelah apa yang disebutnya “operasi penyelundupan senjata besar-besaran” di sepanjang perbatasan.
Belum ada komentar langsung dari otoritas Mesir terkait klaim Israel tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Israel telah berulang kali mengklaim telah menggagalkan upaya penyelundupan senjata melalui drone, tanpa menyebutkan pihak-pihak di balik dugaan operasi tersebut.
Tentara Israel telah menewaskan hampir 69.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 170.000 lainnya dalam serangan brutal di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Serangan tersebut dihentikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang berlaku efektif pada 10 Oktober.