Home News Simbol Persatuan Jawa! Momen Sultan HB X Melayat ke Keraton Surakarta, Beri Penghormatan Terakhir Raja PB XIII
News

Simbol Persatuan Jawa! Momen Sultan HB X Melayat ke Keraton Surakarta, Beri Penghormatan Terakhir Raja PB XIII

Bagikan
Sri Sultan Hamengkubuwono X Melayat Paku Buwono XIII
Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, melayat ke Keraton Surakarta untuk mendoakan almarhum Sinuhun Paku Buwono XIII.Foto: Tangkapan Layar IG@agennda solo
Bagikan

Finnews.id – Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, nelayat ke Keraton Kasunanan Solo, Selasa 4 November 2025.

Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, pada Minggu, 2 November 2025, wafat dalam usia 77 tahun.

Sebagai bentuk penghormatan tertinggi dan menjaga tradisi persaudaraan yang telah terjalin ratusan tahun, Sultan HX 10 Bersama rombongan datang langsung ke Solo untuk melayat.

Momen kedatangan Sri Sultan HB X di Keraton Surakarta menjadi sorotan utama, mengingat pentingnya kehadirannya sebagai simbol ikatan historis antara Ngayogyakarta dan Surakarta.

Kehadiran Sultan di Sasana Parasdya, tempat jenazah PB XIII disemayamkan, menegaskan kembali bahwa dua kerajaan besar Mataram ini tetap terikat dalam tali persaudaraan adat, terutama pada peristiwa penting seperti Surud Dalem (mangkatnya Raja).

Penghormatan Khidmat di Tengah Ratusan Pelayat

Sri Sultan HB X tiba di Keraton Surakarta pada Selasa 4 November 2015, sekitar pukul 11.50 WIB. Kedatanganan disambut dengan penuh khidmat oleh para kerabat dan Sentono Dalem Keraton Surakarta.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, telah tiba lebih dulu.

Tayangan visual yang beredar memperlihatkan suasana penghormatan terakhir yang penuh haru di area dalam keraton.

Sultan langsung menuju peti jenazah PB XIII yang diletakkan di sisi barat Sasana Sewaka, memberikan penghormatan dan mendoakan almarhum, menandai rasa belasungkawa mendalam dari seluruh keluarga besar Keraton Yogyakarta dan Pemerintah Daerah DIY.

Sebagai wujud dukacita yang mendalam, Sri Sultan HB X sebelumnya telah memutuskan untuk meniadakan semua bentuk keramaian dan tidak membunyikan gamelan (gongso) di Keraton Yogyakarta hingga prosesi pemakaman PB XIII selesai dilakukan.

Tindakan ini merupakan ketaatan pada tradisi luhur yang telah dipegang sejak lama di antara dua keraton.

Prosesi Pemakaman: Menjaga Tradisi Hingga Imogiri

Mangkatnya PB XIII disebabkan oleh komplikasi penyakit, termasuk gula darah tinggi. Raja yang dikenal sebagai sosok yang berupaya menyatukan faksi-faksi di Keraton Surakarta ini akan dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, DIY, pada Rabu, 5 November 2025, melalui upacara adat yang sakral.

Bagikan
Artikel Terkait
ALHAMDULILLAH! Purbaya Pastikan Dana Bencana Sumatera & Aceh Aman
News

ALHAMDULILLAH! Purbaya Pastikan Dana Bencana Sumatera & Aceh Aman

Finnews.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan ketersediaan dana bantuan...

News

Larangan Ponsel di SRMA 15 Magelang Berbuah Prestasi Siswa

finnews.id – Kebijakan tanpa penggunaan telepon seluler (ponsel) diterapkan Sekolah Rakyat Menengah...

Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan 1 km.
News

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 1 Km!

finnews.id – Gunung tertinggi di Pulau Jawa masih belum berhenti beraktivitas. Gunung...

News

Tok! Gubernur Bobby Tetapkan Tahun Depan UMP Sumut Rp3,22 Juta

finnews.id – Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatra Utara (Sumut) tahun 2026 resmi...