Mengecualikan dari Kegiatan Sosial
Ketika seseorang tidak diundang ke makan siang tim, tidak masuk ke grup percakapan, atau tidak diajak bergabung dalam proyek tertentu, ia bisa merasa tidak diinginkan. Banyak orang menganggap hal itu kebetulan, padahal jika terus terjadi, dampaknya serius.
Korban pengucilan biasanya menarik diri karena merasa tidak dihargai. Suasana tim menjadi dingin, dan rasa kebersamaan hilang. Perusahaan kehilangan semangat kolektif yang seharusnya memperkuat produktivitas.
Mengontrol Secara Berlebihan
Micromanagement muncul dari keinginan untuk menjaga standar kerja, tetapi jika berlebihan, dampaknya negatif. Atasan yang terus memantau setiap langkah timnya sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan. Akibatnya, karyawan kehilangan otonomi dan merasa tidak berdaya.
Pemimpin yang baik tahu kapan harus memberi arahan dan kapan memberi kebebasan. Dengan kepercayaan, tim bekerja lebih kreatif dan bertanggung jawab. Sebaliknya, kontrol berlebih hanya menimbulkan frustrasi dan stres.
Keseluruhan contoh di atas menunjukkan bahwa jenis bullying di tempat kerja sering muncul dalam bentuk lembut dan berulang. Ketika perilaku itu tidak ditangani, dampaknya merusak iklim kerja dan kesehatan mental banyak orang.
Karena itu, setiap individu perlu lebih peka terhadap cara berbicara, bereaksi, dan memperlakukan orang lain. Lingkungan kerja yang sehat lahir dari empati, komunikasi jujur, dan saling menghargai. Dengan memahami berbagai jenis bullying di tempat kerja, kamu bisa membantu menciptakan tempat kerja yang produktif, positif, dan bebas dari tekanan yang tidak perlu.
Referensi:
Forbes (Workplace Bullying: Recognizing Subtle Aggression at Work, 2024)
Harvard Business Review (The Hidden Forms of Workplace Bullying, 2023)
Psychology Today (Why Workplace Bullying Goes Unnoticed, 2022)
The Guardian (Subtle Workplace Bullying and Its Emotional Toll, 2024)