Afghanistan terletak di zona pertemuan lempeng tektonik yang sangat aktif. Negara ini berada tepat di dekat batas konvergen tempat Lempeng Eurasia bertemu dengan Lempeng India. Pertemuan kedua lempeng ini menghasilkan pegunungan tinggi Hindu Kush—sebuah kawasan yang secara alami menjadi sarang aktivitas seismik.
Aktivitas pergeseran dan dorongan lempeng (sesar dorong) di bawah Hindu Kush inilah yang secara rutin melepaskan energi besar dalam bentuk gempa bumi. Oleh karena itu, wilayah Afghanistan, terutama bagian timur laut dan utara, secara historis selalu diguncang oleh gempa-gempa berkekuatan besar.
Bayangan Trauma Bencana: Riwayat Gempa Mematikan 2023-2025
Gempa M 6,3 di Afghanistan utara ini terjadi di tengah upaya negara tersebut untuk pulih dari serangkaian bencana gempa mematikan dalam dua tahun terakhir. Dua kejadian besar yang masih segar dalam ingatan adalah:
1. Tragedi Herat 2023 (Oktober)
Pada 7 Oktober 2023, serangkaian gempa, termasuk yang berkekuatan M 6,3, melanda Provinsi Herat di Afghanistan barat. Peristiwa ini diikuti oleh gempa susulan kuat beberapa hari kemudian. Gempa di Herat ini menjadi salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah modern Afghanistan, yang menurut data resmi Pemerintah Taliban, menewaskan sedikitnya 4.000 orang dan melukai ribuan lainnya. Bencana ini meratakan desa-desa secara total.
2. Gempa Timur 2025 (Agustus)
Hanya dua bulan sebelum gempa di Khulm, Afghanistan Timur diguncang gempa M 6,0 pada 31 Agustus 2025 malam hari. Gempa yang berpusat di dekat perbatasan Pakistan, di kedalaman yang sangat dangkal (sekitar 8 km), menimbulkan kerusakan yang luar biasa.
Korban jiwa akibat gempa ini melonjak hingga lebih dari 2.200 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka, sebagian besar di provinsi Kunar dan Nangarhar. Kedalaman yang dangkal membuat dampaknya sangat merusak, menghancurkan ribuan rumah dan menghambat upaya penyelamatan di daerah pegunungan terpencil.