Pihak otoritas mengungkapkan bahwa tragedi ini semakin parah karena adanya ketidakseimbangan kapasitas dan pengunjung. Meskipun kapasitas maksimum kuil tersebut hanya sekitar 3.000 orang, kerumunan pada Sabtu lalu dilaporkan membengkak drastis hingga mencapai 25.000 orang.
“Pengaturan (keamanan) tidak dibuat dengan semestinya, dan informasi tidak diberikan kepada pemerintah oleh individu yang bersangkutan. Inilah alasan terjadinya kecelakaan,” tegas unit pemeriksa fakta negara bagian dalam pernyataan resmi.
Janji Penyelidikan dan Belasungkawa Nasional
Insiden mematikan ini memicu respons cepat dari otoritas tertinggi di India. Perdana Menteri Narendra Modi dan pejabat tertinggi Andhra Pradesh, N. Chandrababu Naidu, segera menyampaikan duka cita mendalam dan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Secara khusus, Naidu berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas stampede mematikan tersebut. Naidu juga telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden tersebut untuk mengungkap kelalaian manajemen yang terjadi.
Tragedi desak-desakan di pertemuan keagamaan bukan hal baru di India. Negara ini kerap menghadapi kesulitan dalam mengelola kerumunan masif di situs ziarah, yang terkadang melampaui kemampuan infrastruktur dan langkah-langkah keamanan lokal.
Dengan sembilan korban tewas, insiden di Kuil Swamy Venkateswara ini menambah catatan kelam tragedi stampede yang terjadi dalam setahun terakhir, termasuk insiden desak-desakan di kuil Hindu di India Utara pada Juli lalu.