finnews.id – Potensi juara Verstappen kembali jadi bahan perdebatan setelah hasil kurang memuaskan di GP Meksiko. Meski sempat menang tiga dari lima balapan terakhir, Verstappen harus puas finis ketiga dan tertinggal lebih dari 30 detik dari Lando Norris. Kini, dengan empat seri tersisa, selisih 36 poin dari pembalap McLaren itu membuat persaingan kian panas.
Mengutip laporan Crash, Verstappen menyadari bahwa peluangnya semakin tipis. Ia bahkan mengakui bahwa satu-satunya cara realistis untuk mempertahankan gelar adalah menang di semua sisa balapan, termasuk sprint race.
Red Bull Kehilangan Dominasi, McLaren Makin Konsisten
Musim ini jadi ujian besar bagi Red Bull. Setelah dua tahun nyaris tanpa perlawanan, performa mobil mereka tampak kurang stabil sejak pertengahan musim. Sementara itu, McLaren tampil luar biasa konsisten lewat duet Lando Norris dan Oscar Piastri yang terus menekan dari setiap seri.
Verstappen Mulai Frustrasi dengan Performa Mobil
Verstappen mengaku frustrasi dengan performa timnya yang tak lagi dominan di lintasan cepat seperti Mexico City. “Kami kehilangan grip dan kecepatan, dan itu sulit dijelaskan,” ujarnya pasca lomba.
Apakah Potensi Juara Verstappen Masih Terbuka?
Dengan empat seri tersisa dan total 108 poin maksimal (termasuk sprint), peluang masih ada, meski tipis. Potensi juara Verstappen tetap bergantung pada dua faktor utama: kesempurnaan performa Red Bull dan kesalahan kecil dari duo McLaren. Jika Norris atau Piastri gagal finis di salah satu balapan, peluang Verstappen langsung terbuka kembali.
Kunci Utama: Konsistensi dan Strategi
Namun, dengan tren performa McLaren yang makin tajam dan upgrade mobil yang efektif di setiap seri, Verstappen perlu keajaiban kecil untuk membalikkan keadaan. Strategi Red Bull di pit stop dan pemilihan ban akan sangat menentukan hasil di sisa empat seri ini.
Prediksi Akhir Musim: Duel Terbuka Sampai Abu Dhabi?
Kalau Verstappen mampu menutup gap di dua balapan berikutnya, pertarungan gelar bisa hidup hingga seri pamungkas di Abu Dhabi. Namun, jika McLaren kembali memimpin ganda di Sao Paulo atau Las Vegas, peluang itu bisa hilang sepenuhnya.
Potensi juara Verstappen memang belum sepenuhnya tertutup, tapi jelas bukan lagi berada di tangannya. Kini semua tergantung apakah Red Bull mampu menemukan kembali kecepatan mereka, atau McLaren benar-benar mengambil alih era baru F1 mulai 2025.
Apakah menurutmu Verstappen masih bisa membalikkan keadaan dan mempertahankan mahkotanya, atau inilah saatnya juara baru lahir di F1?