Duo Marquez mencatat sejarah besar setelah menutup MotoGP 2025 dengan hasil luar biasa, Marc Marquez sebagai juara dunia dan Alex Marquez sebagai runner-up. Prestasi ini menjadikan mereka sebagai kakak beradik pertama dalam sejarah MotoGP yang menempati posisi satu dan dua klasemen akhir.
Sejarah Baru di MotoGP
Selama 76 tahun sejak kejuaraan dunia balap motor digelar, belum pernah ada dua bersaudara yang berhasil finis di posisi teratas klasemen akhir. Duo Marquez memecahkan rekor itu dan menjadikannya kisah inspiratif tentang kerja keras serta dedikasi keluarga kecil dari Cervera, Spanyol.
Alex Marquez mengaku, pencapaian ini bukan hanya hasil latihan keras, tapi juga buah dari semangat dan pengorbanan keluarganya. “Ini hadiah untuk keluarga kecil kami yang selalu memberikan segalanya agar kami bisa mewujudkan mimpi,” ujar Alex dalam acara media di Madrid.
Alex Marquez Tutup Musim dengan Kemenangan
Alex menutup musim dengan sempurna lewat kemenangan di Grand Prix Malaysia. Kemenangan ini memastikan dirinya sebagai runner-up dunia, menambah daftar prestasinya setelah sukses di Jerez dan Catalunya. Dalam musim terbaiknya sejauh ini, Alex total naik podium 24 kali.
Meski finis di posisi kedua, Alex merasa pencapaiannya sama berharganya dengan juara dunia. “Bisa berbagi kesuksesan dengan kakak sendiri lebih istimewa daripada sekadar gelar juara,” katanya.
Marc Marquez Kembali ke Takhta
Sementara itu, Marc Marquez kembali merebut mahkota juara dunia untuk pertama kalinya sejak 2019. Setelah pulih dari cedera panjang, ia tampil konsisten sepanjang musim dan mengamankan gelar bahkan sebelum seri terakhir berlangsung.
Kombinasi performa Marc dan Alex juga membawa tim Gresini Racing meraih gelar tim independen terbaik. Peran rookie sensasional Fermin Aldeguer semakin memperkuat dominasi mereka di musim ini.
Filosofi Balap Alex yang Rendah Hati
Berbeda dari sang kakak yang karismatik, Alex mengaku lebih nyaman bekerja dalam diam. “Aku lebih suka membiarkan hasil di lintasan yang berbicara. Menjadi kritis terhadap diri sendiri itu penting, karena dari sanalah perbaikan dimulai,” ujarnya.
Baginya, kejujuran dan evaluasi diri adalah kunci keberhasilan. “Kalau ada yang salah, aku akui, perbaiki, lalu lanjut ke balapan berikutnya. Itu bukan cuma prinsip di MotoGP, tapi juga dalam hidup,” tambahnya.
 
                                                                         
                                     
                             
                                 
				                
				             
						             
						             
						             
						             
 
			         
 
			         
 
			         
 
			         
                                                                                                             
				             
				            