Israel Serahkan 30 Jenazah Palestina, Ketegangan ‘Zona Kuning’ Bayangi Upaya Damai

Finnews.id – Israel menyerahkan 30 jenazah warga Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sehari setelah dua jenazah sandera Israel dikembalikan.

Perjanjian gencatan senjata yang rentan antara Israel dan Hamas kembali menunjukkan pergerakan, meskipun diwarnai ketegangan dan insiden kekerasan. Indikasi terbaru terlihat dari serangkaian pertukaran jenazah antara kedua pihak.

Pada Jumat pagi (waktu setempat), Israel menyerahkan 30 jenazah warga Palestina kepada otoritas Gaza. Pihak Palang Merah dan pejabat rumah sakit Nasser di Khan Younis mengonfirmasi telah memfasilitasi dan menerima jenazah tersebut.

Menurut Ahmed al-Farra, Kepala Unit Pediatri di Rumah Sakit Nasser, seluruh jenazah yang diterima tiba tanpa rincian identitas. Jenazah tersebut kemudian diatur berbaris dalam kantong jenazah putih di halaman rumah sakit. Namun petugas kesehatan kesulitan mengidentifikasi karena kekurangan perlengkapan DNA.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, penyerahan ini menambah total jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh Israel sebanyak 225 jenazah,

Tidak jelas apakah jenazah yang dikembalikan tersebut adalah korban yang tewas dalam serangan 7 Oktober 2023 di Israel, meninggal saat menjadi tahanan Israel, atau ditemukan oleh pasukan Israel di Gaza selama operasi militer.

Sandera Israel yang Kembali

Peristiwa penyerahan 30 jenazah Palestina ini terjadi sehari setelah faksi militan Palestina mengembalikan jenazah dua sandera Israel. Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa jenazah yang dikembalikan adalah Sahar Baruch dan Amiram Cooper.

Sejak gencatan senjata dimulai, Hamas telah mengembalikan total jenazah 17 sandera. Sementara itu, masih ada 11 jenazah sandera yang tersisa di Gaza dan dijadwalkan akan dikembalikan di bawah ketentuan perjanjian gencatan senjata yang ada.

Sejumlah warga Israel berkumpul di Hostages Square di Tel Aviv, mendoakan para sandera yang masih ditahan di Gaza. Rimona Velner, seorang warga, menekankan pentingnya mengembalikan semua jenazah untuk memberikan penutupan bagi keluarga korban.