Home News IKN Terancam Jadi ‘Ghost City’? Sejumlah Media Asing Soroti Pemangkasan Dana dan Dampak Lingkungan
News

IKN Terancam Jadi ‘Ghost City’? Sejumlah Media Asing Soroti Pemangkasan Dana dan Dampak Lingkungan

Bagikan
Nusantara Ghost City
Proyek mega-kapital Nusantara yang digagas untuk menggantikan Jakarta menghadapi penurunan pendanaan dramatis, lambatnya konstruksi, dan minimnya relokasi pegawai negeri. Kota ini disebut Ghost City. FotoANT
Bagikan

Finnews.id – Proyek mega-kapital Nusantara yang digagas untuk menggantikan Ibu Kota Jakarta menghadapi penurunan pendanaan dramatis, lambatnya konstruksi, dan minimnya relokasi pegawai negeri disoroti sejumlah media asing. Bahkan IKN disebut terancam jadi ‘Ghost City‘.

Ibu kota baru Indonesia, Nusantara, yang dibangun di kawasan hutan Kalimantan Timur, kini menghadapi sejumlah tantangan besar yang membayangi kelanjutan proyek tersebut.

Sejak dicanangkan oleh mantan Presiden Joko Widodo sebagai solusi bagi kondisi Jakarta yang padat, tercemar, dan mengalami penurunan tanah, banyak pengamat kini mempertanyakan apakah Nusantara akan benar-benar terwujud atau hanya menjadi kota simbolik yang terbengkalai. Sejumlah media asing internasional pun menyoroti hal ini.

Salah satu masalah utama adalah penurunan signifikan dalam pendanaan negara untuk proyek tersebut. Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, alokasi anggaran untuk Nusantara dilaporkan turun drastis dari sekitar Rp 40 trilun pada tahun 2024 menjadi hanya Rp 14 triliun pada 2025 — dan untuk 2026 dialokasikan hanya sekitar Rp 6 triliun, yaitu sepertiga dari angka yang diajukan.

Sementara itu, investasi swasta juga jauh di bawah target yang dipatok awal. Kondisi tersebut diperparah oleh lambatnya konstruksi dan relokasi birokrat.

Meskipun sejumlah bangunan pemerintahan, apartemen PNS, jalan, sistem air, dan bandara telah mulai dibangun, banyak infrastruktur lain masih dalam tahap pembangunan atau belum dimanfaatkan.

Hingga pertengahan 2025, hanya sebagian kecil dari area inti pemerintah yang telah siap operasional. Relokasi pegawai negeri ke Nusantara juga berjalan sangat lambat.

Target awal berupa ribuan PNS sudah ditetapkan, namun kenyataan menunjukkan hanya ribuan saja yang menetap sementara di kota baru tersebut.

Mengutip The Guardian, Herdiansyah Hamzah, seorang pakar hukum tata negara (constitutional law scholar) dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, menyebut proyek ini “sudah menjadi kota hantu”.

Foreign Policy, media internasional America Serikat menyoroti soal dampak lingkungan. Disebutnya, di sisi sosial dan lingkungan, kritik dari masyarakat mengalir deras.

Bagikan
Artikel Terkait
NewsViral

Viral, Istri Kades Pamer Kekayaan hingga Mau Beli Polisi

finnews.id – Aksi pamer kekayaan oleh istri Rusli, Kepala Desa Rengasjajar, Kecamatan...

News

Kecelakaan Maut di Toba: Truk Tangki Tabrak Angkot, 1 Pelajar Tewas dan 10 Terluka

finnews.id – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Desa Sitoluama,...

Kemenag beri bantuan pada dua pesantren yang tertimpa musibah. Foto: Kemenag
News

Kemenag Kirim Bantuan ke Pesantren yang Tertimpa Musibah di Situbondo dan Pasuruan

finnews.id – Musibah kembali melanda pesantren di Indonesia. Dua pesantren yang tertimpa...

OnePlus Pad 2
NewsTekno

Keren Banget! OnePlus Pad 2 hadir dengan Dimensity 9400+

finnews.id – OnePlus merilis tablet anyar OnePlus Pad 2 yang dibekali baterai...