Reaksi Dunia
Banyak negara menyambut positif pertemuan ini. Uni Eropa menilai dialog Busan sebagai sinyal bahwa diplomasi masih diutamakan. Jepang dan Korea Selatan juga melihatnya sebagai peluang stabilisasi kawasan Asia Timur. Menurut laporan The Guardian, PBB berharap langkah ini bisa mencegah konflik yang lebih luas.
Namun, sebagian analis bersikap hati-hati. Mereka menilai masih banyak isu yang belum terselesaikan, seperti kebijakan teknologi dan militer di Laut China Selatan. Meski begitu, fakta bahwa pertemuan ini terjadi sudah menjadi kemajuan diplomatik yang berarti.
Harapan dari Busan
Pertemuan Trump dan Xi di Busan membuktikan bahwa komunikasi tetap menjadi fondasi hubungan internasional. Jabat tangan mereka bukan sekadar simbol, tetapi sinyal bahwa jalan dialog masih terbuka. Dunia kini menunggu kelanjutan dari momen penting ini.
Apakah Busan hanya panggung simbolik, atau awal kerja sama baru antara Washington dan Beijing? The Guardian menulis, “Pertemuan ini mungkin tidak mengubah peta dunia, tetapi membuka kembali pintu diplomasi yang lama tertutup.”
Trump dan Xi datang dengan perbedaan, tetapi keduanya menunjukkan niat untuk menjaga stabilitas global. Dunia berharap jabat tangan itu menjadi awal dari hubungan yang lebih seimbang dan konstruktif antara Amerika Serikat dan China.
Referensi:
The Guardian, Reuters, Al Jazeera, dan CNN International (laporan pertemuan Busan, Oktober 2025).
Keywords: Trump dan Xi, hubungan AS–China, pertemuan Busan, diplomasi global, geopolitik Asia