Tantangan Menuju Kemenangan
Meskipun Joan Mir sudah menembus podium, tantangan besar masih menanti. Salah satu kendala utama Honda adalah daya cengkeram ban belakang saat lintasan memiliki grip rendah. Di sirkuit seperti Mandalika atau Catalunya, RC213V masih sulit menjaga kestabilan saat akselerasi keluar tikungan. Masalah ini membuat Mir kerap kehilangan waktu berharga di lap akhir.
Selain itu, Honda harus memastikan konsistensi performa antar pembalap. Jika Marini dan Zarco bisa mendekati level Mir, data pengembangan akan lebih seimbang dan efektif. Kunci kemenangan di 2026 bukan hanya kecepatan, tapi juga kestabilan performa seluruh tim.
Dari sisi teknis, Honda berencana memperkenalkan mesin dengan sistem pendingin baru dan aerodinamika yang disempurnakan. Peningkatan ini akan membantu motor tetap cepat tanpa mengorbankan traksi. Namun, seperti diungkapkan oleh para analis Crash.net, evolusi semacam itu memerlukan waktu, dan hasil nyata mungkin baru terlihat setelah pertengahan musim 2026.
Fokus Joan Mir di Musim Mendatang
Setelah tiga musim yang naik turun, Joan Mir kini tampil lebih dewasa. Ia mengutamakan konsistensi ketimbang sekadar ambisi menang cepat. Pembalap Spanyol itu menyebut bahwa tim harus “belajar berjalan sebelum berlari”. Baginya, menembus podium secara reguler akan membuka jalan menuju kemenangan.
Pendekatan realistis ini justru menjadi kekuatan terbesar Mir. Ia sadar tekanan internal di Honda sangat besar, terutama setelah periode kelam tanpa kemenangan. Namun, pengalaman sebagai juara dunia memberinya kemampuan membaca dinamika tim dan menjaga moral kru tetap tinggi. Dalam beberapa wawancara, juara MotoGP 2020 itu juga menegaskan kepercayaannya terhadap potensi teknis Honda yang perlahan kembali menemukan arah.
Peluang Honda di MotoGP 2026
Melihat tren performa di akhir musim 2025, peluang Honda untuk kembali menang di 2026 cukup terbuka. Paket motor yang lebih seimbang, ditambah adaptasi gaya balap Mir yang makin matang, bisa menjadi kombinasi ideal. Namun, untuk menyaingi dominasi Ducati dan Aprilia, Honda masih perlu menutup celah performa sekitar tiga hingga empat persepuluh detik per lap.
Jika proyek pengembangan berjalan sesuai rencana, kemenangan bisa datang di paruh kedua musim 2026, terutama di trek yang mendukung gaya agresif pembalap Spanyol itu seperti Motegi, Austin, atau Argentina. Dengan stabilitas yang meningkat dan semangat baru di garasi HRC, kemungkinan Honda kembali ke puncak bukan lagi mimpi kosong.