Tantangan Besar di Tim Italia
Gutierrez, yang pernah membalap untuk Sauber dan Haas serta memiliki pengalaman bekerja dekat dengan Ferrari, memahami kesulitan beradaptasi di tim dengan budaya yang sangat berbeda dari tim Inggris seperti Mercedes.
“Saya pernah di Ferrari, dan saya paham perbedaannya,” ucap Gutierrez dalam F1 Nation Podcast. “Ferrari penuh dengan gairah, tetapi juga seperti kekacauan yang terorganisir. Bukan dalam arti negatif, namun itu bagian dari karakter mereka. Semua dilakukan dengan emosi.”
Gutierrez menambahkan, kemenangan bersama Ferrari memiliki makna yang lebih besar daripada dengan tim lain. “Setiap pembalap punya mimpi untuk mengenakan seragam merah itu. Tapi menang bersama Ferrari bukan hal mudah. Karena itu, banyak juara yang datang ke Ferrari dengan ambisi besar, tapi tidak semuanya berhasil jadi juara di sana.”
Proses Adaptasi Menuju 2026
Musim 2025 akan menjadi kesempatan bagi Hamilton untuk memperbaiki hasilnya sebelum Formula 1 memasuki era regulasi baru pada 2026. Gutierrez percaya bahwa pengalaman tahun pertama ini akan menjadi fondasi penting.
“Dari sudut pandang saya, performa Lewis tahun ini tidak seburuk yang terlihat,” ujarnya menegaskan. “Musim ini bisa menjadi pelajaran berharga yang akan membantunya melangkah lebih jauh tahun depan.”
Hamilton sendiri telah beberapa kali menyebut fokus utamanya adalah adaptasi jangka panjang dengan Ferrari, termasuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan besar regulasi mesin dan aerodinamika yang akan datang.
Dengan performa yang perlahan membaik dan semangat yang masih tinggi, harapan para tifosi tetap sama: melihat Lewis Hamilton kembali bersaing di barisan depan — kali ini dengan warna merah legendaris Ferrari.
Referensi:
Crash (2025) – “Ex-F1 driver Esteban Gutierrez defends Lewis Hamilton’s first season with Ferrari.”