Finnews.id – Jamaika sedang menghadapi badai paling kuat dalam sejarah modern ‘Hurricane Melissa‘. Badai ini menerjang wilayah barat daya pulau tersebut pada Selasa waktu setempat. Dengan kecepatan angin mencapai 185 mil per jam (295 kilometer per jam), badai kategori 5 ini mencatatkan diri sebagai salah satu badai Atlantik terkuat sepanjang masa, menyapu daratan dengan banjir bandang dan angin yang merobohkan bangunan.
Wilayah New Hope menjadi titik pertama hantaman badai. Air bah melanda kawasan pesisir dan perbukitan, menyebabkan tanah longsor, pohon tumbang, serta pemadaman listrik massal. Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness menyebut kondisi ini sebagai bencana nasional yang memerlukan waktu panjang untuk pemulihan.
“Tidak ada infrastruktur di Jamaika yang benar-benar mampu menahan kekuatan badai kategori 5. Tantangan terbesar kini adalah kecepatan pemulihan dan bantuan bagi warga yang terdampak.” ujar Holness dalam konferensi pers darurat, mengutip apnnews.
Laporan lapangan menunjukkan tiga keluarga terjebak di rumah mereka di kawasan Black River akibat banjir. Tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka karena kondisi cuaca ekstrem.
Sekitar 540.000 pelanggan listrik atau 77% dari total populasi kehilangan daya. Pemerintah juga menyiapkan 15.000 pengungsi di berbagai tempat penampungan darurat. Empat rumah sakit utama dilaporkan rusak, salah satunya kehilangan pasokan listrik dan harus mengevakuasi 75 pasien ke lokasi lain.
Catatan Rekor Dunia Meteorologi
Berdasarkan data dari Pusat Badai Nasional AS (NHC) di Miami, tekanan pusat badai Melissa mencapai 892 milibar, menyamai rekor badai paling kuat yang pernah tercatat yakni Labor Day Hurricane 1935 di Florida dan Hurricane Dorian 2019. Para ahli meteorologi menyebut badai ini sebagai “monster atmosfer” yang luar biasa.
Selain angin dahsyat, badai juga memicu gelombang laut setinggi 4 meter (13 kaki) di pesisir utara Jamaika. Otoritas setempat memperingatkan risiko banjir rob dan serangan buaya yang keluar dari habitatnya akibat arus air deras di sekitar Kingston.