finnews.id – Duel sengit yang bertajuk El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona di Stadion Santiago Bernabeu berakhir dengan kemenangan Los Blancos 2-1, namun laga ini diwarnai kericuhan pasca-pertandingan yang melibatkan Vinicius Junior dan Lamine Yamal.
Petugas keamanan bahkan harus turun tangan untuk meredam emosi para pemain dari kedua tim.
Kemenangan Madrid di Tengah Panasnya Emosi
Real Madrid unggul berkat gol Kylian Mbappé di menit ke-22 dan Jude Bellingham di menit ke-43.
Barcelona hanya mampu membalas lewat Ferran Torres di babak kedua.
Namun kemenangan Madrid ini tak berjalan tenang.
Setelah peluit akhir dibunyikan, situasi di tepi lapangan memanas ketika Vinicius Junior terlibat adu mulut dengan staf dan pemain Barcelona.
Ketegangan meningkat setelah Lamine Yamal, pemain muda Barcelona, menjadi sasaran emosi sejumlah pemain Madrid. Adu dorong dan teriakan antar pemain sempat terjadi sebelum ofisial pertandingan menenangkan situasi.
“Kami melihat dua tim dengan tensi tinggi dan semangat juang luar biasa,” ungkap pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, usai laga. “Itu bagian dari El Clasico. Emosi terkadang sulit dikendalikan.”
Awal Kericuhan: Kartu Merah Pedri dan Emosi Vinicius
Insiden bermula dari kartu merah Pedri setelah tekel keras terhadap Aurelien Tchouameni.
Keputusan wasit tersebut memancing reaksi keras dari kubu Madrid.
Vinicius, yang sebelumnya sempat marah karena diganti di menit ke-72, tampak kembali ke area pinggir lapangan dan melontarkan kata-kata keras ke arah bangku cadangan Barcelona.
Tak hanya Vinicius, Jude Bellingham dan Thibaut Courtois juga ikut terseret dalam keributan. Courtois terlihat berkonfrontasi dengan Lamine Yamal yang diduga melontarkan komentar provokatif.
“Persaingan seperti ini wajar. Tapi yang terpenting, semuanya berakhir tanpa tindakan berlebihan,” ujar Alonso menegaskan.
Ucapan Kontroversial Lamine Yamal Jadi Bumerang
Sebelum pertandingan, Lamine Yamal sempat membuat komentar kontroversial di acara King’s League dengan menyindir Real Madrid: