finnews.id – Banyak pekerja bertanya-tanya soal kabar pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada Oktober 2025. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa penyaluran BSU telah dihentikan dan informasi mengenai pencairan lanjutan di bulan Oktober adalah hoaks.
BSU hanya disalurkan satu periode pada tahun 2025, yakni untuk bulan Juni–Juli dengan total bantuan sebesar Rp600.000 per penerima. Proses penyaluran terakhir berakhir pada Agustus 2025.
Meski penyaluran resmi dihentikan, masyarakat diminta tetap waspada karena banyak beredar modus penipuan mengatasnamakan BSU melalui link palsu dan pesan WhatsApp.
Alasan Penyaluran BSU Dihentikan
Penghentian BSU bukan tanpa sebab. Kemnaker menyebutkan beberapa pertimbangan, di antaranya:
- Program bersifat situasional, hanya untuk kondisi pandemi/inflasi global
- Ekonomi nasional membaik, inflasi kembali stabil
- Anggaran dialihkan untuk program pelatihan dan pemberdayaan pekerja
- Pemerintah kini fokus pada Kartu Prakerja Plus, Vocational Upskilling Grant, PKH, BPNT, dan BLT Kesra
- Belum ada mandat presiden untuk BSU lanjutan
Artinya, BSU tidak dihapus permanen, hanya dihentikan sementara sampai ada kebijakan baru.
Waspada Penipuan Bermodus BSU
Meski penyaluran telah selesai, banyak oknum memanfaatkan momen ini untuk menipu pekerja. Modus umum berupa link palsu mengecek penerima BSU yang meminta data pribadi sensitif.
Ciri-ciri link penipuan:
- Domain mirip situs resmi tapi tidak identik
- Meminta data pribadi berlebihan (KTP, rekening, OTP)
- Tautan dikirim dari WA/SMS tidak dikenal
- Tampilannya tidak profesional atau banyak typo
Ingat: Informasi resmi BSU hanya melalui kanal Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan:
- bsu.kemnaker.go.id
- bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id
- Aplikasi JMO
Syarat Penerima BSU (Sebagai Referensi)
Mengacu pada Permenaker No. 5 Tahun 2025, penerima BSU sebelumnya adalah:
- WNI dan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan (PU) per 30 April 2025
- Gaji maksimal Rp3,5 juta/bulan
- Bukan ASN, TNI, Polri
- Belum menerima PKH, BPNT, atau program sosial lain
- Termasuk guru honorer dan pekerja bergaji rendah
Informasi ini penting agar masyarakat tidak mudah termakan hoaks BSU “gelombang baru”.