Manchester City Tidak Kehilangan Gengsi
Sebagai juara bertahan, City masih menjaga statusnya sebagai kandidat kuat. Pep Guardiola menerapkan rotasi besar karena padatnya jadwal domestik, namun ritme permainan tetap tinggi. Erling Haaland masih menjadi mesin gol utama, sementara Kevin De Bruyne yang mulai pulih menambah daya kreativitas di lini tengah.
Meski kehilangan beberapa poin di awal, City tetap berbahaya. Mereka dikenal mampu memuncak performa menjelang fase gugur.
Bayern Munchen Stabil dan Tajam
Tim asal Jerman ini kembali menunjukkan stabilitas luar biasa. Harry Kane yang kini menjadi ujung tombak terus mencetak gol di tiap pertandingan. Bayern memainkan sepak bola menyerang dengan intensitas tinggi, tapi juga disiplin dalam bertahan.
Kombinasi antara pengalaman pemain senior dan semangat pemain muda seperti Jamal Musiala membuat Bayern tetap menakutkan di Liga Champions.
Inter Milan Jadi Kuda Hitam Paling Siap
Inter Milan tampil luar biasa di bawah Simone Inzaghi. Disiplin pertahanan mereka menjadi salah satu yang terbaik di Eropa, sementara serangan baliknya sangat efektif. Lautaro Martinez tampil tajam, dan kerja sama lini tengah membuat tim ini sulit dikalahkan.
Walau tidak selalu mencetak banyak gol, Inter punya efisiensi tinggi. Mereka menjadi representasi tim dengan keseimbangan terbaik antara organisasi taktik dan determinasi.
Penutup
Musim ini, persaingan Liga Champions terasa lebih terbuka. Meski PSG berada di puncak daftar tim terkuat Liga Champions, jarak dengan Real Madrid, Manchester City, Bayern Munchen, dan Inter Milan masih tipis. Setiap tim memiliki gaya dan kekuatan unik yang bisa berubah seiring perjalanan kompetisi.
Fase gugur nanti akan menjadi ujian sebenarnya bagi kelima klub ini. Tapi sejauh ini, PSG layak disebut sebagai tim paling kuat berkat performa impresif dan kedalaman skuad yang solid.
Referensi:
UEFA.com (2025), ESPN FC (2025), BBC Sport (2025), Goal International (2025), Sky Sports Football (2025).