finnews.id – Performa Yuki Tsunoda di Red Bull Racing musim 2025 belum memenuhi ekspektasi. Meski ada momen positif, seperti start agresif dan beberapa hasil poin, secara keseluruhan hasilnya masih kurang memuaskan. Kini, Red Bull menghadapi dilema besar: apakah Tsunoda akan tetap dipertahankan untuk musim 2026, atau tim akan mencari pengganti yang lebih kompetitif?
Evaluasi Performa Tsunoda
Sejak dipromosikan dari tim satelit Racing Bulls pada pertengahan musim 2025, Tsunoda berhasil mengumpulkan 25 poin dari 19 balapan. Hasil ini menempatkannya di posisi ke-19 klasemen sementara. Jelas, hasil tersebut jauh di bawah rekan setimnya, Max Verstappen, yang konsisten menempati papan atas. Meski Tsunoda menunjukkan beberapa peningkatan, seperti finis keenam di Grand Prix Azerbaijan, inkonsistensi masih menjadi masalah utama.
Selain itu, Tsunoda kesulitan menemukan keseimbangan antara kecepatan satu putaran dan performa balapan. Beberapa trek membuatnya sulit menekan batas ban. Akibatnya, selisih waktunya dengan Verstappen sering terlalu besar. Hal ini memengaruhi potensi tim untuk bersaing lebih ketat di klasemen konstruktor.
Komentar Tim Red Bull
Laurent Mekies, kepala tim Red Bull Racing, menyatakan bahwa performa Tsunoda belum memadai. Ia menekankan pentingnya Tsunoda meningkatkan kecepatannya untuk mendukung upaya tim dalam perebutan gelar konstruktor dan membantu Verstappen meraih juara dunia. Mekies juga menambahkan bahwa meski Tsunoda punya potensi, hasil sejauh ini tidak cukup untuk menjamin posisinya di tim utama Red Bull pada musim depan.
Red Bull juga mengamati performa awal Tsunoda yang agresif dan berani dalam manuver. Start dan beberapa overtakes berhasil membuatnya naik posisi. Namun, di lap berikutnya, Tsunoda sering tertinggal karena kesulitan mengelola ban dan grip mobil. Tim pun mempertimbangkan apakah perubahan strategi dapat meningkatkan performanya.
Potensi Pengganti: Isack Hadjar
Isack Hadjar, pembalap muda asal Prancis-Aljazair, kini menjadi kandidat kuat menggantikan Tsunoda di Red Bull Racing untuk musim 2026. Hadjar menunjukkan performa impresif di tim Racing Bulls, termasuk meraih podium pertamanya di Grand Prix Belanda.
Helmut Marko, penasihat Red Bull, menyebut Hadjar sebagai pembalap “berbeda” yang patut diperhitungkan. Red Bull menilai Hadjar mampu memberi dukungan lebih stabil untuk Verstappen dan membantu tim tetap kompetitif di klasemen konstruktor. Dengan demikian, Hadjar bisa menjadi solusi jika Red Bull memutuskan melakukan pergantian pembalap.