Statistik yang Menunjukkan Perbedaan Jelas
Celta unggul dalam hampir semua aspek permainan. Mereka mencatat 570 operan dengan akurasi 94 persen, sementara Nice hanya mencatat 258 operan dengan akurasi 89 persen. Dari sisi peluang, Celta lebih berani mengambil risiko dengan total 20 tembakan, jauh lebih banyak dibanding Nice yang hanya memiliki lima percobaan. Selain itu, Nice harus berjuang ekstra karena kehilangan satu pemain sejak babak pertama, yang membuat mereka lebih banyak bertahan.
Secara taktik, Celta lebih banyak membangun serangan dari tengah lapangan dengan variasi umpan silang ke kotak penalti. Namun tanpa bantuan keberuntungan, kemenangan ini mungkin tidak akan terjadi karena pertahanan Nice cukup disiplin sebelum insiden gol bunuh diri Kojo Peprah Oppong.
Reaksi dan Implikasi untuk Kedua Tim
Kemenangan ini memberi dorongan moral besar bagi Celta yang tengah berusaha tampil konsisten di kompetisi Eropa. Hasil ini juga menjaga peluang mereka untuk lolos ke fase berikutnya. Meski performa menyerang cukup baik, mereka perlu memperbaiki efektivitas dalam penyelesaian akhir agar tidak selalu bergantung pada momen keberuntungan seperti kali ini.
Di sisi lain, Nice harus menanggung kekecewaan besar. Mereka tampil cukup tangguh meskipun bermain dengan sepuluh pemain, tetapi kesalahan fatal di lini belakang membuat semua usaha sia-sia. Kekalahan ini menjadi pelajaran penting agar komunikasi antar pemain bertahan lebih baik, terutama saat menghadapi tekanan di menit-menit krusial.
Kesimpulan
Laga Celta Vigo vs Nice menjadi contoh nyata bahwa dalam sepak bola, kerja keras dan dominasi belum tentu cukup tanpa sedikit keberuntungan. Celta tampil lebih aktif dan menyerang, tetapi kemenangan mereka baru datang setelah Kojo Peprah Oppong mencetak gol bunuh diri yang tidak disengaja. Hasil 2-1 ini memberi Celta tiga poin penting sekaligus menjadi pengingat bahwa satu momen bisa mengubah arah pertandingan sepenuhnya.
