Melibatkan 160 mahasiswa pengguna alat bantu Two-Listed AI, studi ini menemukan bahwa personalisasi berbasis AI dapat meningkatkan pengalaman belajar dan prestasi akademik, terutama ketika peserta didik merasa nyaman dan percaya pada teknologi tersebut. Meski demikian, Ika menekankan bahwa keberhasilan AI dalam pendidikan bukan semata bergantung pada kecanggihan algoritma. “Yang terpenting adalah bagaimana teknologi diterima dan dirasakan oleh pengguna,” ujarnya.
Ia menambahkan, desain AI dalam pembelajaran sebaiknya manusiawi, transparan, adil, dan inklusif, agar manfaatnya dapat dirasakan semua kalangan. Para peneliti juga merekomendasikan agar penilaian manusia tetap dikombinasikan dengan umpan balik AI, serta dilakukan studi lintas budaya untuk memastikan penerapan teknologi ini tidak menimbulkan kesenjangan baru.