Jelaslah: dalam hidup ini ambisi saja tidak cukup. Populer saja tidak ada manfaatnya. Kerja keras saja hanya banting-banting tulang.
Nasi sudah menjadi bubur yang basi.
Kini mengeluhkan semua itu tidak ada lagi gunanya. Whoosh sudah tidak bisa dibatalkan. Satu-satunya jalan: ekonomi harus tumbuh tinggi.
Perubahan itulah yang sedang dan akan dicoba Presiden Prabowo. Namanya dicoba. Bisa berhasil. Bisa gagal.
Yang penting jangan sampai seperti Garuda Indonesia. Irfan, dirut lama yang berhasil membawa Garuda keluar dari kebangkrutan itu diganti. Irfan diganti Wamildan Tsani. Ups … dua hari lalu dirut baru itu pun diganti lagi. Begitu singkat. Saya sampai belum hafal nama yang diganti itu. Untuk menuliskan namanya saja saya harus bertanya ke pramugari. Kebetulan saat menulis ini saya dalam penerbangan Garuda dari Shanghai ke Jakarta.
Begitu seringnya ganti pejabat. Kesannya seperti coba-coba.
Tapi ada kabar baiknya: Wamildan adalah orangnya Prabowo. Berarti Prabowo tidak segan mengganti temannya sendiri –meski penggantinya juga sesama temannya sendiri di purnawirawan TNI.
Setidaknya Garuda masih bisa terbang. Utang Whoosh kurang lebih mirip utang lama Garuda. Lama-lama Whoosh akan menemukan jalan keluarnya juga.(Dahlan Iskan)