Menurut Hanta, angka ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan ekonomi agar dampaknya lebih terasa hingga ke tingkat bawah. “Kepuasan tinggi bisa turun bila masyarakat tidak segera merasakan perbaikan ekonomi secara langsung,” ujarnya.
Survei Dilakukan Secara Nasional
Poltracking melakukan survei pada 3–10 Oktober 2025 dengan 1.220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Hanta, metodologi tersebut memastikan survei menggambarkan persepsi publik secara nasional. “Kami ingin memastikan bahwa data yang kami hasilkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ujarnya.
Momentum dan Tantangan Pemerintahan Baru
Survei ini menunjukkan modal sosial yang kuat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran di tahun pertama masa jabatannya. Namun, tantangan menjaga kepercayaan publik tidak ringan. Stabilitas ekonomi, efektivitas bantuan sosial, dan perluasan lapangan kerja menjadi faktor kunci yang akan menentukan tren kepuasan ke depan.
“Rakyat memberikan harapan besar kepada pemerintahan baru ini. Jika bisa menjaga konsistensi dan fokus pada kesejahteraan, dukungan publik akan terus menguat,” ujar Hanta.
Dengan angka kepuasan mendekati 80 persen, Prabowo-Gibran memiliki peluang besar untuk mempertahankan momentum politik dan membuktikan efektivitas kebijakannya di lapangan. Namun, publik kini menunggu hasil nyata—bukan hanya janji—dalam meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat. – Anisha Aprilia –