Versi lain menyebutkan bahwa daerah tersebut dulunya merupakan lahan kosong yang sering dijadikan tempat pembuangan janin hasil aborsi secara ilegal. Hal ini diperkuat oleh kesaksian beberapa warga tua yang mengatakan bahwa mereka pernah melihat ritual-ritual aneh dilakukan secara sembunyi-sembunyi di balik semak-semak pada tahun 90-an. Mereka percaya, kuntilanak di sini adalah manifestasi dari arwah perempuan yang meninggal tidak wajar.
Meski belum ada bukti kuat secara ilmiah tentang asal muasal kuntilanak ini, kisah-kisah itu tetap lestari dan dipercaya hingga kini. Bahkan, beberapa paranormal pernah mencoba “membersihkan” lokasi, namun penampakan tetap saja terjadi.
Kisah Nyata dari Para Saksi Mata
Salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya, seorang pengemudi ojek online, menceritakan pengalaman menyeramkannya saat melintasi Jalan Raya Cikampek tengah malam.
Saat itu, ia sedang mengantar penumpang menuju Karawang. Di tengah perjalanan, ia merasa motor mendadak berat dan tidak stabil. Ketika menoleh ke spion, ia melihat bayangan perempuan duduk di belakang. Saat ia panik dan menoleh langsung, tak ada siapa-siapa di jok motornya.
Cerita lain datang dari seorang sopir truk kontainer. Ia mengaku melihat perempuan berdiri di tengah jalan, namun saat diinjak rem dan dicek, tidak ada satu orang pun di sana. Anehya, ketika ia melanjutkan perjalanan, suara ketukan dari belakang kabin truknya terdengar selama hampir 5 menit. Ia bahkan berhenti dan membuka pintu belakang, hanya untuk menemukan semua muatannya dalam kondisi berantakan.
Kisah-kisah ini semakin memperkuat mitos yang berkembang. Banyak pengemudi yang akhirnya memilih memutar arah atau menunggu hingga subuh sebelum berani melewati titik-titik rawan yang dipercaya sebagai “rumah” sang kuntilanak.
Antara Mitos dan Peringatan
Apakah semua cerita tentang Kuntilanak di Jalan Raya Cikampek hanyalah mitos belaka? Bisa jadi. Tapi bagi banyak orang yang pernah merasakannya langsung, ini bukan sekadar cerita pengantar tidur.