Home Ekonomi Skenario Masa Depan Harga Pi Network: Optimis, Realistis, dan Pesimis
Ekonomi

Skenario Masa Depan Harga Pi Network: Optimis, Realistis, dan Pesimis

Skenario pi network

Bagikan
Bagikan

finnews.id – Pi Network (PI) menjadi salah satu proyek cryptocurrency paling kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Dikenal karena sistem mobile mining-nya yang ramah pengguna dan komunitas global yang besar, Pi Network kini berada di fase penting menuju mainnet terbuka.

Namun, dengan belum adanya listing resmi di bursa besar dan harga yang masih bersumber dari pasar tidak resmi, banyak investor bertanya-tanya: berapa sebenarnya potensi harga Pi di masa depan?

Untuk menjawabnya, kita akan membahas 5 skenario masa depan harga Pi Network (PI) — dari yang paling optimis hingga paling pesimis, berdasarkan tren pasar crypto, data komunitas, dan arah pengembangan proyek.

1. Skenario Super Optimis: Pi Tembus USD100 – USD300 (Rp1,6 juta – Rp4,9 juta)

Dalam skenario paling optimis, Pi Network berhasil membuka mainnet sepenuhnya dan terdaftar di bursa besar seperti Binance, Coinbase, atau Pintu. Komunitas yang masif — lebih dari 55 juta pengguna terverifikasi — menjadi fondasi kuat bagi adopsi cepat.

Jika mainnet diluncurkan dengan sukses dan utilitas token diperluas (misalnya untuk transaksi, e-commerce, hingga pembayaran lintas negara), harga Pi bisa melonjak tajam seperti yang terjadi pada BNB atau Solana (SOL) di awal pertumbuhannya.

Namun, skenario ini sangat bergantung pada dua hal penting: transparansi tim pengembang dan kesiapan infrastruktur blockchain Pi agar benar-benar terdesentralisasi.

2. Skenario Optimis: Pi di Kisaran USD10 – USD50 (Rp165.000 – Rp829.000)

Skenario realistis ini menempatkan Pi Network di fase transisi — proyek berfungsi, tetapi belum sepenuhnya matang. Token bisa digunakan di sebagian aplikasi internal, namun adopsi massal belum terjadi.

Dengan kapitalisasi pasar yang masih kecil dan tekanan jual dari pengguna awal yang ingin mencairkan hasil mining mereka, harga Pi bisa tertahan di kisaran USD1–USD5 dalam beberapa tahun pertama setelah listing resmi. Meski demikian, level ini tetap menarik bagi investor jangka panjang, karena mewakili nilai fundamental yang lebih stabil.

3. Skenario Pesimis: Harga Turun ke USD0,10 – USD0,50 (Rp1.658 – Rp8.292)

Dalam skenario pesimis, Pi Network gagal memenuhi ekspektasi komunitas — misalnya karena keterlambatan peluncuran mainnet, masalah KYC massal, atau regulasi yang menghambat.Investor dan pengguna bisa kehilangan kepercayaan, sementara pasar sekunder (OTC) membanjir dengan token hasil mining yang tidak memiliki utilitas nyata.

Bagikan
Artikel Terkait
Ekonomi

Luhut Blak-blakan: Proyek Kereta Cepat Whoosh Sudah ‘Busuk’ Sejak Awal

finnews.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan blak-blakan soal...

Jasa Marga Bentuk Satgas PKPJT 2025–2026, Fokus Perkuat Layanan dan Pengalaman Berkendara di Jalan Tol
Ekonomi

Jasa Marga Bentuk Satgas PKPJT 2025–2026, Fokus Perkuat Layanan dan Pengalaman Berkendara di Jalan Tol

finnews.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan...

Ekonomi

FDA Syaratkan Perusahaan Udang dan Rempah Miliki ini

finnews.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan syarat baru...