Tuchel: “Humor Mereka Membuat Saya Tersenyum”
Setelah pertandingan, Tuchel berbicara dengan nada ringan kepada media. Ia mengakui bahwa para fans pantas menertawakan komentarnya. “Mereka sangat kreatif hari ini. Saya mendengar lagu-lagu mereka dan tidak bisa menahan tawa. Saya rasa ini adil setelah apa yang saya katakan minggu lalu. Itu bagian dari humor Inggris, dan saya menikmatinya,” kata Tuchel sambil tersenyum.
Pelatih asal Jerman itu juga menambahkan bahwa ia selalu menghargai antusiasme suporter. “Saya senang mereka datang dengan semangat tinggi. Kami semua butuh dukungan seperti ini. Ketika para pemain mendengar lagu-lagu itu, mereka justru semakin bersemangat,” tambahnya.
Kata-kata Tuchel menegaskan bahwa hubungan antara pelatih dan suporter kini berada di jalur yang lebih positif. Ia tidak hanya menunjukkan pemahaman terhadap budaya fans Inggris, tetapi juga memperlihatkan kedewasaan dalam menghadapi kritik.
Dukungan yang Menghidupkan Tim
Para pemain Inggris pun ikut menanggapi atmosfer luar biasa itu. Harry Kane menyebut kehadiran suporter menjadi tambahan energi besar. “Kami tahu mereka menyindir bos, tapi semua itu membuat suasana menjadi ringan. Dukungan mereka luar biasa, dan kami ingin terus membuat mereka bangga,” ujar Kane setelah pertandingan.
Sementara Jude Bellingham menilai bahwa semangat yang dibawa suporter membuat Inggris tampil lebih lepas. “Stadion penuh nyanyian. Semua orang tertawa, semua fokus. Itu membantu kami bermain dengan lebih percaya diri,” katanya.
Tuchel pun menyadari efek besar yang diberikan atmosfer seperti ini. Ia menekankan pentingnya hubungan harmonis antara tim dan publik. “Kami tidak akan menjadi tim besar tanpa dukungan mereka. Mereka bagian dari perjalanan ini,” ucapnya.
Inggris Menuju Piala Dunia dengan Senyum
Kemenangan ini menjadi penegasan bahwa Inggris berada di jalur tepat menuju Piala Dunia 2026. Tuchel berhasil membawa stabilitas dan semangat baru ke dalam skuad yang sempat stagnan di era sebelumnya. Ia bukan hanya mengatur strategi, tetapi juga membangun keakraban emosional antara tim dan para pendukungnya.
Jika hubungan positif ini terus berlanjut, atmosfer tim nasional Inggris bisa menjadi salah satu kekuatan terbesar mereka di turnamen mendatang. Senyum Tuchel di Riga menjadi simbol perubahan besar — dari ketegangan ke keharmonisan, dari kritik ke kekompakan.
Pertandingan itu bukan sekadar pesta gol, tapi juga pelajaran tentang bagaimana humor dan kebersamaan bisa mencairkan situasi. Supporter Inggris bikin Tuchel tersenyum bukan karena kemenangan besar, melainkan karena mereka membuktikan bahwa kritik bisa dijawab dengan cara yang cerdas dan menghibur.
Dan di tengah lagu-lagu menggema dari tribun, Tuchel akhirnya menemukan sesuatu yang ia cari sejak datang ke Inggris — semangat, tawa, dan dukungan yang tulus.