finnews.id – Mitos Jawa adalah kumpulan cerita, kepercayaan, dan legenda yang berasal dari kebudayaan masyarakat Jawa. Mitos-mitos ini biasanya mengandung nilai moral, nasihat hidup, atau penjelasan simbolik terhadap fenomena alam dan kehidupan manusia. Berikut beberapa mitos Jawa yang terkenal:
1. Nyi Roro Kidul – Ratu Laut Selatan
Mitos paling terkenal di Jawa. Nyi Roro Kidul dipercaya sebagai penguasa Laut Selatan (Pantai Selatan Jawa).
Konon, siapa pun yang memakai pakaian berwarna hijau di tepi laut selatan bisa “dipanggil” oleh sang ratu dan hilang terbawa ombak. Warna hijau dianggap warna kesukaannya, sehingga dilarang dipakai di area pantai selatan.
2. Wewe Gombel
Makhluk halus perempuan yang menculik anak-anak yang ditelantarkan orang tuanya.
Namun, niatnya tidak jahat — ia merawat anak-anak itu sampai orang tuanya sadar dan menjemput mereka kembali. Mitos ini sering digunakan untuk menakut-nakuti anak agar tidak keluar malam.
3. Gunung Merapi dan Mbah Maridjan
Gunung Merapi dianggap memiliki penjaga gaib, salah satunya adalah Mbah Maridjan, juru kunci gunung tersebut semasa hidupnya.
Masyarakat percaya, Merapi tidak hanya berupa gunung berapi, tapi juga kerajaan makhluk halus yang dipimpin oleh Ratu Kidul dan para prajuritnya.
4. Larangan Menyapu di Malam Hari
Menurut mitos Jawa, menyapu di malam hari akan membuat rezeki pergi atau membuat seseorang sulit jodoh.
Maknanya sebenarnya bersifat simbolik: malam hari adalah waktu istirahat, bukan waktu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga.
5. Kuntilanak dan Genderuwo
Kedua makhluk ini berasal dari mitos rakyat Jawa.
Kuntilanak dipercaya sebagai arwah perempuan yang meninggal saat melahirkan, sering terdengar dengan tawa melengking.
Genderuwo adalah makhluk besar berbulu hitam, sering dikaitkan dengan tempat-tempat gelap dan lembab.
6. Pohon Angker
Beberapa pohon seperti pohon beringin atau pohon randu alas dipercaya sebagai tempat bersemayam makhluk halus.
Oleh sebab itu, orang Jawa jarang menebang atau menebang pohon besar tanpa permisi terlebih dahulu (biasanya dengan mengucap “nuwun sewu”).
7. Ilmu Kejawen dan Ajian
Orang Jawa juga mengenal ilmu kebatinan dan kesaktian, seperti ajian semar mesem (ilmu untuk memikat), ajian rawarontek (ilmu kebal), dan ajian pengasihan.