Home Lifestyle Jangan Abaikan! Ini Cara Menghindari Sengkala Berdasarkan Perhitungan Primbon Jawa Kuno
Lifestyle

Jangan Abaikan! Ini Cara Menghindari Sengkala Berdasarkan Perhitungan Primbon Jawa Kuno

Bagikan
Jangan Abaikan! Ini Cara Menghindari Sengkala Berdasarkan Perhitungan Primbon Jawa Kuno
Cara menghindari sengkala berdasarkan perhitungan primbon Jawa kuno agar hidup lebih harmonis dan terhindar dari nasib buruk.
Bagikan

Berikut beberapa cara populer yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk menghindari sengkala:

1. Perhitungan Weton dan Hari Baik

Sebelum melakukan acara penting seperti pernikahan, pindahan, atau membuka usaha, orang Jawa akan menghitung weton dan memilih hari baik. Misalnya, jika seseorang lahir di hari Senin Pahing, maka ada hari-hari tertentu yang sebaiknya dihindari karena bisa “bentrok” dan mengundang sengkala.

2. Ritual Tolak Bala

Dalam tradisi Jawa dikenal beberapa bentuk ritual seperti selametan, ruwatan, atau bersih desa untuk menolak bala dan membuang sial. Biasanya dilakukan oleh sesepuh atau dukun adat yang paham betul tata caranya.

3. Menghindari Tindakan pada Hari Larangan

Ada hari-hari tertentu seperti Rebo Wekasan atau Anggara Kasih yang dipercaya membawa energi negatif jika digunakan untuk memulai hal baru. Maka dari itu, orang tua zaman dulu sering memberi peringatan agar tidak sembarangan beraktivitas pada hari-hari tersebut.

Peran Simbol dan Angka dalam Primbon

Uniknya, primbon Jawa juga menggunakan angka dan simbol dalam bentuk sengkalan atau candra sengkala yakni kalimat puitis yang menggambarkan angka tahun atau waktu kejadian.

Dari sini bisa diketahui apakah suatu waktu baik atau tidak untuk melakukan aktivitas penting. Misalnya: “Sirna Ilang Kertaning Bumi” adalah sengkalan untuk tahun 1400 Saka (1478 M), menandai runtuhnya Majapahit.

Percaya atau tidak, semuanya kembali ke keyakinan masing-masing, namun melihat bagaimana leluhur kita sangat bijak dalam menata hidup berdasarkan alam dan energi sekitar, tentu tidak ada salahnya mempelajari dan menghargai warisan tersebut.

Bahkan, dalam kehidupan modern, nilai-nilai kearifan lokal seperti ini bisa menjadi panduan spiritual yang memperkuat koneksi kita dengan alam dan diri sendiri.

Mengetahui cara menghindari sengkala berdasarkan primbon Jawa kuno bukan berarti kita jadi takut melakukan sesuatu, tapi justru menjadi lebih bijak dan selaras dengan semesta.

Seperti halnya navigasi dalam perjalanan, primbon bisa menjadi kompas spiritual agar langkah kita lebih mantap dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagikan
Artikel Terkait
Lifestyle

Mitos Kuntilanak dan Genderuwo: Dua Sosok Gaib Penjaga Malam Nusantara

Terlepas dari benar atau tidaknya keberadaan mereka, mitos ini mengingatkan kita untuk...

Lifestyle

Demon Slayer: Infinity Castle Pecahkan Rekor 25 Tahun Box Office AS

finnews.id – Raihan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle – Akaza...

Lifestyle

Mitos Gunung Merapi: Antara Alam dan Dunia Gaib

Ia dipercaya memiliki kemampuan untuk “berkomunikasi” dengan penunggu Merapi dan mengetahui tanda-tanda...

Lifestyle

Wewe Gombel: Sosok Mistis yang Menyimpan Pesan Moral Tentang Kasih Sayang Anak

Legenda ini juga menjadi kritik sosial halus terhadap perilaku manusia yang egois,...