Analisis Taktik Arab Saudi
Renard dikenal sebagai pelatih yang menekankan keseimbangan antara pertahanan dan serangan cepat. Ia biasanya menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan Firas Albirakan sebagai target man. Salem Al-Dawsari dan Muhammad Abu Al Shamat menjadi motor serangan dari sayap, sementara Nasser Al-Dawsari serta Abdulelah Al-Khaibari menjaga ritme di lini tengah. Kecepatan dua bek sayap, Sultan Al-Ghannam dan Hassan Al-Tambakti, menjadi kunci dalam memperluas serangan dari sisi lapangan.
Transisi cepat setelah merebut bola menjadi ciri khas permainan Arab Saudi. Mereka sering menekan lawan sejak area tengah dan langsung mengarahkan bola ke depan dengan pola umpan vertikal. Efektivitas gaya ini terlihat jelas saat mereka menaklukkan Indonesia. Selama tidak kehilangan fokus di pertahanan, Arab Saudi punya peluang besar untuk mengendalikan jalannya pertandingan.
Analisis Taktik Irak
Irak di bawah Arnold cenderung bermain agresif sejak menit awal. Mereka biasanya memakai formasi 4-3-3 yang bisa berubah menjadi 4-4-2 ketika bertahan. Dua gelandang seperti Osama Rashid dan Amir Al-Ammari mengatur ritme permainan, sementara Bayesh dan Zidane Iqbal menjadi penghubung antara lini tengah dan serangan. Di depan, Mohanad Ali menjadi andalan utama dalam urusan mencetak gol.
Arnold mendorong para pemainnya untuk menjaga jarak antarlini agar pressing berjalan efektif. Mereka mengandalkan serangan cepat melalui sayap dan mencoba memanfaatkan setiap bola mati. Meski begitu, kelemahan Irak masih terlihat pada lini belakang yang mudah terbuka saat menghadapi tim dengan serangan balik cepat. Situasi ini bisa menjadi celah bagi Arab Saudi untuk memanfaatkan kecepatan pemain sayap mereka.
Duel Kunci di Lini Tengah
Pertarungan Arab Saudi vs Irak diperkirakan akan sangat ditentukan oleh kontrol lini tengah. Renard menempatkan dua gelandang bertahan yang disiplin menjaga ruang, sementara Arnold mengandalkan pergerakan dinamis para pemain muda Irak. Siapa yang mampu memenangkan duel di area ini kemungkinan besar akan menguasai jalannya pertandingan.
Kombinasi pengalaman Abdulelah Al-Khaibari dengan energi muda Nasser Al-Dawsari menjadi kekuatan besar bagi tuan rumah. Sementara Irak berharap Zidane Iqbal kembali menunjukkan kecerdasan bermainnya seperti saat melawan Indonesia. Jika Iqbal mampu menemukan ruang di antara lini pertahanan Arab Saudi, peluang Irak untuk mencuri gol akan terbuka lebar.