1. Perut Kembung dan Nyeri
Gas yang tidak keluar akan menumpuk di saluran pencernaan. Akibatnya, perut terasa penuh, keras, dan tidak nyaman. Kondisi ini bisa disertai nyeri yang menusuk atau rasa melilit, terutama jika gas berpindah ke bagian usus yang lebih sempit.
2. Gangguan pada Pencernaan
Menahan gas dalam waktu lama menghambat pergerakan alami usus. Hal ini bisa memengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan. Seseorang bisa mengalami sembelit, susah buang air besar, atau perasaan tidak tuntas setelah ke toilet.
3. Tekanan pada Dinding Usus
Gas yang terus tertahan memberikan tekanan lebih besar pada dinding usus. Jika terjadi berulang, kondisi ini berpotensi memicu inflamasi. Pada individu dengan riwayat sindrom iritasi usus atau masalah lambung, efek ini bisa semakin terasa.
4. Penyebaran Gas ke Aliran Darah
Dalam kasus tertentu, gas yang tidak dilepas bisa terserap kembali ke dalam sirkulasi darah. Proses ini memang tidak langsung membahayakan, tetapi bisa menimbulkan rasa lelah atau pusing karena tubuh harus bekerja ekstra untuk membuang sisa metabolisme.
5. Masalah pada Bagian Panggul
Otot panggul yang terus menahan tekanan bisa melemah seiring waktu. Kondisi ini mungkin berpengaruh terhadap kontrol buang gas atau bahkan buang air besar di kemudian hari.
Kondisi yang Membuat Efeknya Lebih Berat
Tidak semua orang merasakan dampak yang sama ketika menahan gas. Ada beberapa faktor yang bisa memperberat efek menahan kentut, antara lain:
-
Pola makan tinggi serat dan makanan fermentasi
-
Konsumsi minuman bersoda secara berlebihan
-
Kebiasaan makan cepat tanpa mengunyah dengan baik
-
Gangguan pencernaan seperti maag atau sindrom iritasi usus
-
Stres yang memengaruhi pergerakan usus
Jika faktor-faktor ini hadir bersamaan dengan kebiasaan menahan gas, maka keluhan kesehatan bisa lebih cepat muncul.
Cara Mengurangi Kebiasaan Menahan Gas
Meskipun sulit menghindari rasa sungkan, ada beberapa cara praktis untuk mengurangi kebiasaan menahan gas: