finnews.id – Cuaca sering jadi topik hangat terlebih ketika kita hendak merencanakan aktivitas di luar ruangan.
Untuk prakiraan cuaca Jabodetabek 28 September 2025 menurut BMKG masyarakat di lima kota (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) perlu memperhatikan bahwa kemungkinan hujan akan mewarnai hari tersebut.
Berdasarkan laporan resmi BMKG, dalam rentang 26–28 September 2025, Jabodetabek berada dalam fase cuaca aktif, dengan potensi hujan ringan hingga lebat.
Secara umum, prakiraan cuaca Jabodetabek 28 September 2025 menurut BMKG menunjukkan bahwa sebagian wilayah akan diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang, bahkan beberapa daerah khususnya di Depok dan Bogor diperkirakan mengalami hujan lebat.
Suhu udara dan kelembapan juga akan menjadi faktor penting dalam kenyamanan harian, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi.
Pola Cuaca dan Wilayah Berpotensi Hujan
BMKG memproyeksikan bahwa pada 27–28 September 2025 pukul 07.00 WIB:
• Wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi (kabupaten dan kota) kemungkinan mengalami hujan ringan.
• Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang serta Jakarta Barat dan Jakarta Selatan diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang.
• Sedangkan wilayah yang paling berisiko hujan lebat adalah Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor.
Dengan pola seperti itu, wilayah kaki perbukitan dan dataran tinggi (Bogor, Depok) biasanya lebih mudah menerima curah hujan tinggi karena pengaruh topografi.
Di sisi lain, kawasan pesisir dan dataran rendah Jakarta dan Tangerang mungkin hujannya agak “tertahan” atau lebih ringan.
Cuaca sore dan malam diprediksi sebagai momen paling rentan munculnya hujan lebat, terutama bila ada konveksi lokal (awan hujan tumbuh cepat).
Suhu rata rata harian diperkirakan sekitar 24–31 °C pada pagi hingga siang hari, sementara kelembapan bisa berkisar antara 70–90% tergantung lokasi dan kondisi lokal (awan, hujan).
Dampak dan Tips untuk Aktivitas Harian
Potensi dampak
1. Genangan dan banjir lokal
Di wilayah perkotaan, terutama area dengan drainase kurang lancar (pemukiman padat, jalan sempit, sudut perkampungan), hujan lebat dapat memicu genangan air. Gunakan jalur alternatif dan hindari area yang biasanya rawan tergenang.
2. Gangguan transportasi & kemacetan
Saat hujan deras, visibilitas menurun dan jalan menjadi licin. Waktu tempuh bisa memanjang, terutama pada sore hari dan arus balik. Bagi pengguna kendaraan roda dua, hati hati terhadap jalan beraspal rusak yang tertutupi air.
3. Kesehatan & kenyamanan tubuh
Kelembapan tinggi + udara lembap dapat membuat tubuh mudah lelah atau tidak nyaman. Seseorang dengan penyakit pernapasan (asma, alergi udara lembap) sebaiknya memperhatikan kondisi lingkungan.