finnews.id – Di tengah keberagaman budaya Indonesia, masih banyak mitos yang beredar dan dipercaya sebagian masyarakat hingga hari ini.
Salah satu yang paling sering terdengar adalah mitos orang Jawa dilarang menikah dengan orang Sunda.
Entah dari mana asalnya, kepercayaan ini seolah menjadi “aturan tidak tertulis” di beberapa keluarga tradisional, khususnya di Pulau Jawa.
Mitos orang Jawa dilarang menikah dengan orang Sunda biasanya muncul ketika dua insan dari latar belakang budaya yang berbeda memutuskan untuk menjalin hubungan serius.
Tidak jarang, pasangan ini mendapat tantangan dari orang tua atau keluarga besar karena dianggap “melanggar” tradisi yang telah lama dipercaya.
Tapi, benarkah mitos ini memiliki dasar sejarah yang kuat? Atau justru hanya warisan trauma masa lalu yang belum usai?
Bagi kamu yang pernah mendengar soal mitos orang Jawa dilarang menikah dengan orang Sunda, yuk simak penjelasan lengkap berikut ini.
Kita akan telusuri dari sisi sejarah, budaya, hingga pandangan masyarakat masa kini, agar kita tak terjebak dalam stigma yang belum tentu benar.
Asal-Usul Mitos dari Konflik Masa Lalu
Konon katanya akar dari mitos ini berasal dari sejarah kelam antara Kerajaan Mataram (berbasis budaya Jawa) dan Kerajaan Sunda (khususnya Pajajaran).
Salah satu versi menyebutkan bahwa terjadi konflik antara kedua kerajaan karena perjodohan yang gagal dan berakhir pada perang serta penolakan budaya.
Cerita populer menyebutkan tentang peristiwa Perang Bubat pada abad ke-14, yang konon melibatkan pasukan Majapahit (di bawah pengaruh Jawa) dan kerajaan Sunda.
Dalam kisah tersebut, rencana pernikahan antara Dyah Pitaloka (putri Sunda) dan Raja Hayam Wuruk dari Majapahit berujung tragis.
Peristiwa ini dianggap sebagai titik awal munculnya ketegangan antara budaya Jawa dan Sunda.
Walaupun fakta sejarahnya masih diperdebatkan, cerita ini tetap hidup dalam narasi masyarakat, bahkan membentuk mitos bahwa orang Jawa dan Sunda tidak boleh menikah agar “tidak mengulang luka lama”.
Tradisi atau Trauma Turun-Temurun
Sebagian orang tua generasi lama percaya bahwa perbedaan karakter budaya antara orang Jawa dan Sunda bisa menyebabkan masalah dalam rumah tangga.