finnews.id – Penumpang pesawat diperbolehkan menikmati dan membawa makanan saat penerbangan. Namun ada beberapa jenis makanan yang membuat pramugari kesal jika dibawa oleh penumpang.
Maskapai biasanya menyediakan makanan dan minuman untuk dinikmati penumpang pesawat. Namun tak semua penumpang mau membeli karena harganya relatif lebih mahal dan kadang menunya membosankan.
Tak heran jika banyak penumpang memilih bawa makanan sendiri ke pesawat. Mereka bisa jadi bekal dari rumah atau membeli di bandara sesaat sebelum ‘boarding’.
Namun, tak semua makanan yang dibawa ke pesawat tergolong aman. Beberapa jenisnya membuat pramugari kesal karena alasan tertentu.
Dikutip dari Delish 28 Maret 2025, inilah 5 makanan yang membuat pramugari kesal saat dibawa penumpang ke pesawat.
1. Telur rebus
Seorang pramugari curhat di Reddit pernah menemukan pelanggan yang bekal banyak telur rebus utuh. Telur itu diletakkan di kantong kedap udara, kemudian penumpang mengupas kulitnya di pesawat sebelum dimakan.
“Saat itu saya sedang ada di penerbangan panjang internasional dan sepasang penumpang mengeluarkan satu kantong isi 10-12 telur rebus, kemudian mulai mengupas kulitnya,” curhat si pramugari.
Menurutnya, makanan itu bikin satu pesawat bau tidak sedap. Terlebih pasangan itu duduk tak jauh dari tempatnya. Selain dari sisi aroma, membawa telur rebus juga berisiko untuk kesehatan si penikmatnya karena bisa jadi bakteri tumbuh berkat perbedaan suhu.
2. Makanan berbau menyengat
Banyak pramugari setuju makanan berbau menyengat mengganggu penerbangan. Sebut saja salad tuna, makanan berbasis saus kari, makanan mengandung bawang, gorengan, kimchi, saus ikan, hingga keripik berbumbu.
“Sejujurnya, apa pun yang berbau, entah enak atau tidak, tidak boleh dimakan,” kata seorang pramugari. Ia menyarankan lebih baik makan makanan hambar untuk membantu pencernaan tetap optimal di bawah tekanan.
3. Kacang dan pisang
Makanan bercangkang seperti kacang dan makanan berkulit seperti pisang juga dinilai pramugari menyebalkan jika dibawa oleh penumpang. Hal ini lantaran bekas cangkang dan kulitnya sering kali dibiarkan begitu saja sehingga membuat pesawat kotor.