Home Lifestyle Fakta Ular Naga Jawa di Gunung Sanggabuana
Lifestyle

Fakta Ular Naga Jawa di Gunung Sanggabuana

Bagikan
Fakta Ular Naga Jawa di Gunung Sanggabuana
Fakta Ular Naga Jawa di Gunung Sanggabuana
Bagikan

 

Ular Naga Jawa

Di Indonesia, orang mengenal mitos tentang naga. Orang Sunda juga mengenal ular naga sebagai bagian dari mitologi tentang asal-usul padi. Naga Antaboga atau Sanghyang Antaboga, di Sunda dan di beberapa etnis lain seperti Jawa dan Bali, dipercaya sebagai dewa.

Namun, belum lama ini ada yang menemukan ular naga di dunia nyata, yaitu ular Naga Jawa (Xenodermus javanicus), tepatnya di Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ular langka itu pula dianggap sebagai penunggu Gunung Sanggabuana.

Hewan berdarah dingin ini ditemukan oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Ular itu ditemukan di aliran sungai Curug Cikoleangkak, yang merupakan salah satu air terjun, yang berlokasi di wilayah Puncak Sempur, Pegunungan Sanggabuana.

“Ular naga ini bernama latin Xenodermus javanicus ini adalah jenis ular dari famili Xenodermidae. Ular ini ditemukan dengan ukuran panjang sekitar 50 sentimeter dan merupakan satwa endemik Jawa,” kata Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati SCF Deby Sugiri saat dimintai konfirmasi oleh media pada tahun 2022.

 

Penamaan ‘naga’ tampaknya karena asosiasi sisik ular itu yang pada bagian punggung menonjol seperti gerigi, memanjang di sepanjang punggung, tak beda seperti naga mitos.

Ular itu punya nama ilmiah Xenodermus javanicus, yang alasan ular itu dinamakan ‘Xenodermus’ adalah karena ‘kulit aneh’ sesuai arti kata itu. Xenodermus javanicus merupakan bagian dari keluarga Xenodermidae.

 

19 Macan Tutul Jawa

Sanggabuana Javan Leopard Survey (SJLS) selama enam bulan di Pegunungan Sanggabuana yang dihandle oleh TNI, menemukan fakta kehidupan belasan Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas).

Hewan ini termasuk hewan yang terancam punah. Perburuan dan konflik antara manusia dan ‘méong’ ini membuat kubu macan selalu kalah, karenanya populasinya berkurang.

Peneliti satwa liar dari SCF Bernard Triwinarta Wahyu Wiryanta kepada detikJabar, Senin 15 September 2025 mengatakan ratusan foto dan video berhasil direkam oleh trap camera, di antaranya merupakan rekaman atas belasan individu macan tutul dan macan kumbang (Panthera pardus melas).

Bagikan
Artikel Terkait
Semua Jalur Rinjani Ditutup Hingga Maret 2026
Lifestyle

Pendaki Wajib Tahu: Semua Jalur Rinjani Ditutup Hingga Maret 2026

Finnews.id – Seluruh aktivitas pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara...

LifestyleNews

Harga Tiket Bus saat Nataru di Terminal Kalideres bikin Penumpang Menolerir

Cerita serupa datang dari Safri (46), penumpang tujuan Solok, Sumatera Barat. Ia...

Tahun Kuda Api 2026, Bawa Musibah atau Justru Keberuntungan
Lifestyle

Tahun Kuda Api 2026: Bawa Musibah atau Justru Keberuntungan?  

Individu yang lahir di Tahun Kuda Api kerap digambarkan sebagai pemikir berani,...

Lifestyle

Tangani Daur Ulang Sampah Plastik, Pemprov DKI Kerjasama dengan Swasta untuk Berinovasi

Ke depan, layanan ini ditargetkan bisa menjangkau seluruh wilayah Jakarta dengan nilai...