Disinilah Ahmad memberikan jawaban, bahwa apa yang dialami Fadil juga banyak dialami oleh para seniornya.
Bahwa ternyata banyak Jin Khazab yang mengganggu para santri yang berusaha untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
Mulai dari gangguan biasa hingga gangguan ekstrem yang dialami oleh Fadil sendiri. Ahmad sengaja tidak menceritakan kepada para juniorya, karena tidak ingin mereka takut dan berfokus pada hal-hal negatif yang terjadi.
Penjelasan Mas Amai tentang Lokasi Ponpes Fadil
Di akhir podcast, Amai menjelaskan kondisi ponpes Fadil yang diketahui bahwa hutan tersebut terdapat makam keluarga yang tak terurus.
Pihak keluarga sengaja meninggalkan lokasi tersebut dan benar-benar sudah tidak ingin berurusan dengan desa tempat ponpes Fadil berada.
Diketahui bahwa lokasi ponpes Fadil merupakan bekas peninggalan warga yang sempat mendalami ilmu hitam, hal tersebut yang membuat keluarga tersebut tak ingin kembali ke desa tersebut.
Batu yang diduduki Fadil sewaktu ia menghisap rokok, menjadi gerbang pembuka mahkluk-mahkluk seram yang tersimpan di dalam hutan tersebut, yang sebelumnya pihak warga dan ponpes telah membentengi agar tidak mengganggu para santri.
Dan sosok yang mengganggu dan mengikuti mas Fadil adalah sosok yang menjadi penunggu hutan tersebut.
Jin Khazab menggunakan tubuh mas Fadil untuk leluasa keluar untuk mengganggu dirinya dan juga para santri.
Kisah tentang Jin Khanzab di pondok pesantren ini mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap gangguan gaib dan berusaha untuk memperkuat keimanan kita.
Dalam Islam, diyakini bahwa Jin Khanzab memang ada dan bertugas untuk mengganggu manusia dalam beribadah.
Untuk melindungi diri dari gangguan Jin Khanzab, umat Islam dianjurkan untuk selalu berlindung kepada Allah SWT dan memperbanyak dzikir.
Di akhir cerita, Mas Amai membagikan tips untuk menghindari gangguan Jin Khanzab:
- Selalu berlindung kepada Allah SWT sebelum memulai ibadah.
- Membaca ta’awudz (a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim) sebelum shalat.
- Berusaha untuk fokus dan khusyuk saat beribadah.
- Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an.
- Menjaga kebersihan hati dan pikiran.