Seorang datu, atau ahli spiritual, akan membaca Parhalaan untuk berbagai keperluan penting, seperti:
1. Menentukan Hari Pernikahan
Keselarasan bintang dianggap penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Parhalaan digunakan untuk mencocokkan karakter pasangan serta memilih hari yang dianggap membawa keberuntungan.
2. Membangun Rumah
Waktu membangun rumah tak boleh sembarangan. Melalui Parhalaan, datu akan menentukan hari yang baik agar penghuninya selamat dan mendapat berkah.
3. Memulai Perjalanan
Bepergian juga mengikuti kalender bintang. Ada hari-hari yang dianggap sial dan harus dihindari, demi keselamatan dalam perjalanan jauh.
4. Memulai Usaha atau Bertani
Petani tradisional Batak kerap berkonsultasi kepada datu untuk mengetahui kapan waktu terbaik menanam atau membuka usaha baru, demi hasil maksimal dan kelancaran rezeki.
Warisan Leluhur yang Tak Lekang Zaman
Meskipun modernisasi terus berkembang, praktik penggunaan Parhalaan belum sepenuhnya hilang.
Di berbagai daerah pedesaan Batak, sistem ini masih digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Generasi muda pun mulai menunjukkan ketertarikan kembali pada zodiak Batak kuno ini, melihatnya sebagai identitas budaya yang perlu dilestarikan.
Parhalaan adalah bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan kosmologi dan spiritualitas yang sangat dalam. Ia bukan hanya tentang membaca masa depan, tetapi juga tentang menyelaraskan diri dengan ritme alam dan kehidupan. D
alam dunia yang serba cepat dan modern, sistem ini mengingatkan kita bahwa ada kebijaksanaan yang datang dari langit, dari bintang-bintang yang telah lama diperhatikan oleh para nenek moyang kita.