finnews.id – Pada 16 September 2025, pasar kripto memperlihatkan perbedaan yang jelas antara Bitcoin dan altcoin. Bitcoin masih bertahan dengan koreksi ringan, sementara altcoin cenderung melemah cukup dalam. Pergerakan harga ini membuat investor harus lebih cermat membaca arah pasar.
Bitcoin Masih Jadi Penopang
Bitcoin tetap menjadi penopang utama pasar kripto. Dalam 24 jam terakhir, harganya hanya turun 0,26 persen. Level terendah sempat menyentuh 114.461 dolar AS, namun harga cepat kembali naik ke sekitar 115 ribu dolar AS. Volume perdagangan menembus 51 miliar dolar AS, menunjukkan minat yang tetap tinggi terhadap aset digital terbesar ini.
Ethereum dan Altcoin Lain Melemah
Ethereum mencatat penurunan lebih dalam dibandingkan Bitcoin. ETH turun 2,18 persen, dari 4.670 dolar AS ke sekitar 4.520 dolar AS. Karena posisinya sebagai koin terbesar kedua, tekanan pada Ethereum ikut menyeret altcoin lain.
XRP terkoreksi 1,76 persen, BNB melemah 0,98 persen, dan Solana jatuh 3,14 persen. Sementara itu, Dogecoin dan Cardano menjadi korban paling parah. DOGE anjlok 4,10 persen dan ADA turun 3,32 persen. Kondisi ini memperlihatkan tingginya volatilitas di sektor altcoin.
Peran Stablecoin
Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) kembali berfungsi sebagai tempat berlindung. Keduanya tetap stabil di kisaran 1 dolar AS, dengan pergerakan tipis hanya 0,01 persen. Volume USDT bahkan mencapai 136 miliar dolar AS, sedangkan USDC menembus 16 miliar dolar AS. Lonjakan volume ini menandakan perpindahan besar dana dari altcoin ke aset yang lebih aman.
Penyebab Koreksi Pasar
Beberapa faktor yang membuat altcoin masih merah antara lain:
-
Aksi ambil untung setelah reli harga sebelumnya
-
Sentimen global terkait penguatan dolar AS
-
Ketidakpastian kebijakan moneter bank sentral
-
Perubahan strategi investor yang memindahkan dana ke stablecoin
Risiko dan Peluang bagi Investor
Meski harga altcoin tertekan, kondisi ini tidak selalu negatif. Investor jangka panjang bisa melihatnya sebagai peluang untuk membeli aset di harga lebih rendah. Namun, risiko tetap besar jika koreksi berlanjut.
Strategi yang bisa dipertimbangkan antara lain: