3. Puasa atau Tirakat
Melakukan puasa, seperti: mutih, Senin-Kamis, atau puasa khusus adat Jawa lainnya, tirakat, atau ritual penyucian diri dipercaya dapat membantu meredam energi negatif dan memperkuat ketahanan batin pasangan.
4. Sedekah dan Amal Spiritual
Memberi sedekah, melakukan doa bersama, atau amal sosial sebagai bentuk ikhtiar spiritual dan sosial agar rezeki, keharmonisan, dan keberkahan tercurah. Tindakan baik dianggap bisa mengubah atau mengimbangi energi kurang baik dalam perhitungan weton.
5.Pilih Hari Baik untuk Pernikahan atau Upacara Bersama
Jika belum menikah, memilih hari pernikahan yang baik (hari dan pasaran yang dianggap positif menurut primbon) bisa menjadi solusi agar kombinasi weton yang awalnya kurang cocok bisa diselaraskan.
6. Restu dari Orang Tua dan Doa Keluarga Besar
Mendapatkan izin serta restu dari orang tua dan melakukan doa bersama keluarga dianggap sangat penting dalam konteks adat Jawa. Energi positif dari keluarga bisa membantu meringankan beban ketidakcocokan weton. Hops+1
7. Komunikasi, Pengertian, dan Kesabaran
Terlepas dari primbon, inti keberhasilan hubungan tetap pada faktor manusia: komunikasi terbuka, saling pengertian, kompromi, dan kesabaran. Tradisi dan ritual hanya sebagai ikhtiar pendukung, bukan pengganti usaha nyata dalam rumah tangga.
Semua solusi di atas bersifat ikhtiar dan spiritual, tidak ada jaminan mutlak, pasalnya Primbon adalah panduan budaya dan kepercayaan, bukan hukum yang harus dipatuhi secara liturgis.
Pastikan tradisi yang dijalankan tidak bertentangan dengan keyakinan agama atau nilai pribadi kalian.
Jika memungkinkan, konsultasi dengan sesepuh adat, pemangku budaya, atau orang yang ahli dalam primbon agar ritus dan tata cara dilakukan dengan baik dan penuh kesesuaian adat.
Ketidakcocokan weton menurut Primbon Jawa bukan berarti akhir dari hubungan. Ada banyak solusi tradisional, seperti: ruwatan, bangun nikah, tirakat, sedekah, memilih hari baik yang dipercaya bisa meredam pengaruh buruk dan membawa berkah.