-
Kandungan L-theanine membantu merangsang rasa kantuk.
-
Efek relaksasi membuat hormon stres menurun, sehingga tidur jadi lebih berkualitas.
Minum secangkir teh hijau hangat sebelum tidur bisa jadi ritual alami untuk atasi insomnia ringan.
5. Menjaga Kesehatan Otak
Kombinasi epigallocatechin (EGCG) dan L-theanine dalam teh hijau punya efek positif pada otak.
-
Membantu regenerasi sel saraf.
-
Memperlambat perkembangan Alzheimer dan Parkinson.
-
Meningkatkan konsentrasi serta daya ingat.
Dengan rutin minum teh hijau, kesehatan otak bisa tetap terjaga meski usia bertambah.
6. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Teh hijau juga terbukti baik untuk jantung. Menurut Harvard Health Publishing, konsumsi teh hijau bisa menurunkan risiko kematian akibat stroke dan serangan jantung hingga 26%, serta penyakit arteri koroner hingga 28%.
Antioksidan dalam teh hijau membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) sekaligus mencegah pembentukan plak pada arteri.
7. Meningkatkan Fungsi Otak Sehari-hari
Selain melindungi otak dari penyakit degeneratif, teh hijau juga mendukung fungsi kognitif harian.
-
Kandungan kafein membantu meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
-
Kombinasi kafein + L-theanine menjaga fokus tanpa efek gelisah berlebih seperti kopi.
Jadi, minum teh hijau bisa jadi pilihan cerdas untuk tetap produktif.
8. Menjaga Kesehatan Kulit
Bagi yang peduli dengan penampilan, teh hijau bisa jadi rahasia kulit sehat dan glowing alami.
-
Antioksidan melawan radikal bebas penyebab penuaan dini.
-
Sifat antimikroba dan antiinflamasi membantu mengatasi jerawat.
-
Menurunkan produksi minyak berlebih, sehingga kulit tampak lebih bersih.
Bisa diminum sebagai teh atau digunakan sebagai bahan skincare alami.
Tips Konsumsi Teh Hijau yang Tepat
Agar manfaat teh hijau optimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Seduh dengan air hangat (70–80°C), jangan air mendidih, supaya nutrisi tidak rusak.
-
Hindari minum saat perut kosong karena bisa memicu asam lambung.
-
Idealnya dikonsumsi 3–4 kali sehari, jangan berlebihan.
Konsumsi berlebih bisa menyebabkan efek samping seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung tidak teratur, bahkan gangguan hati pada kasus tertentu.