finnews.id – Liverpool dikabarkan memutuskan untuk tidak merekrut Marc Guehi pada bursa transfer Januari mendatang.
The Reds lebih memilih menunggu hingga kontrak sang bek bersama Crystal Palace berakhir musim panas 2025, sehingga bisa didatangkan secara gratis.
Pada bursa transfer sebelumnya, Liverpool sudah mengeluarkan dana lebih dari £400 juta, memecahkan rekor belanja di Premier League.
Meski berhasil mendaratkan sejumlah bintang baru, publik Anfield sempat kecewa karena manajemen gagal mengamankan jasa Guehi.
Padahal, The Reds sudah hampir menuntaskan kesepakatan pada hari terakhir bursa, 1 September lalu, dengan nilai transfer £35 juta.
Namun, Palace bersikeras menahan sang pemain meski kontraknya tersisa satu tahun.
Menurut laporan The Times, dilansir Sports Mole, Liverpool kini lebih realistis untuk menunggu hingga kontrak Guehi habis.
Situasi ini diperparah dengan negosiasi kontrak baru Ibrahima Konate yang berjalan buntu, sementara Real Madrid disebut tertarik merekrutnya secara gratis tahun depan.
Untuk sementara, Arne Slot masih memiliki empat bek tengah: Virgil van Dijk, Konate, Joe Gomez, serta wonderkid 18 tahun Giovanni Leoni.
Namun, mengandalkan Leoni di laga-laga besar jelas berisiko, yang artinya Gomez dan Konate berpotensi tampil terlalu sering. Padahal, keduanya memiliki riwayat cedera panjang.
Musim lalu, Konate memang mencatatkan 31 penampilan liga, jumlah terbanyak sepanjang kariernya. Namun sebelumnya, ia tak pernah bermain lebih dari 22 pertandingan liga dalam satu musim.
Jika Liverpool melangkah lebih jauh di Liga Champions musim ini, beban fisik pemain belakang bisa semakin berat.
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, sempat memuji Konate atas kecerdasannya menjaga sisi kanan pertahanan.
Meski begitu, ia menilai sang bek Prancis masih belum menunjukkan kualitas sebagai pemimpin lini belakang seperti Van Dijk.
Di sisi lain, kelemahan defensif Trent Alexander-Arnold membuat peran Konate semakin vital.
Meski Liverpool punya opsi lain di posisi bek kanan seperti Jeremie Frimpong dan Conor Bradley, keduanya juga bukan spesialis bertahan.