finnews.id – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menegaskan dirinya tidak pernah terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook tahun 2019–2022. Pernyataan ini ia sampaikan usai resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (4/9/2025).
Dengan wajah tenang, Nadiem menegaskan bahwa hidupnya selalu berpegang pada integritas dan kejujuran. “Saya tidak melakukan apa pun. Tuhan akan melindungi saya, kebenaran akan keluar. Allah akan mengetahui kebenaran,” kata Nadiem di hadapan awak media sebelum digiring ke mobil tahanan, Kamis, 4 September 2025.
Integritas Jadi Modal Hidup
Mantan CEO Gojek itu mengaku menjadikan integritas sebagai prinsip utama dalam hidup maupun saat mengemban jabatan publik. “Bagi saya, seumur hidup saya integritas, kejujuran nomor satu. Allah akan melindungi saya insyaallah,” ujarnya menambahkan.
Nadiem hadir di Gedung Bundar Kejagung sejak pukul 08.53 WIB, mengenakan kemeja hijau army dengan celana hitam. Ia didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, yang mendampingi jalannya pemeriksaan.
Penahanan dan Proses Hukum
Kejagung menetapkan Nadiem sebagai tersangka setelah tiga kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi, yaitu pada 23 Juni, 15 Juli, dan 4 September 2025. Ia kini ditahan selama 20 hari di rumah tahanan, dengan kemungkinan perpanjangan sesuai kebutuhan penyidikan.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, menegaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti yang cukup.
Tersangka Lain dan Kerugian Negara
Selain Nadiem, terdapat empat nama lain yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Jurist Tan (eks staf khusus Mendikbudristek), Ibrahim Arief (konsultan perorangan), Mulyatsyah (mantan Direktur SMP Kemendikbudristek), dan Sri Wahyuningsih (mantan Direktur Sekolah Dasar).
Kejagung mengungkapkan, akibat dugaan praktik korupsi tersebut, negara merugi sekitar Rp1,98 triliun.
Latar Belakang Proyek Laptop Chromebook
Proyek pengadaan laptop Chromebook merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang diluncurkan Kemendikbudristek pada periode 2019–2022. Program ini bertujuan menyediakan perangkat teknologi untuk mendukung pembelajaran di sekolah. Namun, penyidik menduga ada penyimpangan dalam proses pengadaan hingga distribusi laptop.
Pembelaan Nadiem
Meski status tersangka telah melekat, Nadiem memilih menekankan pada keyakinannya bahwa kebenaran akan terungkap. “Tuhan akan melindungi saya, insyaallah,” ucapnya singkat.
- bantahan Nadiem Makarim kasus korupsi laptop
- Headline
- Hotman Paris
- kasus korupsi pendidikan
- Kejagung
- kerugian negara kasus laptop Chromebook
- Korupsi Laptop Chromebook
- kuasa hukum Hotman Paris dampingi Nadiem
- Nadiem Makarim
- Nadiem Makarim sebut integritas nomor satu
- Pilihan
- proses hukum Nadiem Makarim di Kejagung