4. Mengenal Budaya Lokal
Masyarakat Raja Ampat ramah dan masih menjaga tradisi adat. Menginap di homestay lokal bukan hanya lebih hemat, tapi juga memberimu kesempatan berinteraksi dengan warga asli Papua, mencicipi kuliner khas, hingga ikut dalam tarian tradisional.
5. Birdwatching di Hutan Papua
Jika kamu penggemar satwa liar, jangan lewatkan kesempatan melihat burung cendrawasih di Waigeo. Burung cantik ini merupakan ikon Papua dan hanya bisa ditemukan di habitat aslinya.
Musim Terbaik untuk Liburan ke Raja Ampat
Raja Ampat bisa dikunjungi sepanjang tahun, tapi waktu terbaik adalah Oktober hingga April. Pada musim ini, laut lebih tenang, arus bersahabat, dan jarak pandang bawah laut bisa mencapai 30 meter.
Bulan Mei hingga September biasanya lebih berangin karena pengaruh musim timur. Meski begitu, wisata Raja Ampat tetap indah, hanya saja beberapa spot diving mungkin kurang nyaman dikunjungi.
Rute dan Transportasi Menuju Raja Ampat
Perjalanan ke Raja Ampat memang cukup panjang, namun menjadi bagian dari petualangan itu sendiri.
-
Terbang ke Sorong ā Ada penerbangan langsung dari Jakarta, Makassar, atau Manado menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong.
-
Ferry ke Waisai ā Dari Sorong, naik kapal ferry menuju Waisai, ibu kota Raja Ampat, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
-
Eksplorasi Pulau ā Di Waisai tersedia speedboat sewaan, atau kamu bisa ikut paket tur untuk menjelajahi pulau dan spot diving.
Perkiraan Biaya Wisata Raja Ampat
Banyak yang mengira Raja Ampat hanya untuk traveler berkantong tebal. Padahal, dengan strategi yang tepat, kamu bisa menikmati wisata Raja Ampat sesuai budget.
-
Tiket pesawat: Rp3ā5 juta PP (JakartaāSorong)
-
Akomodasi: Homestay Rp300 ribuāRp500 ribu per malam, resort mewah Rp2ā5 juta per malam
-
Makanan: Rp50 ribuāRp200 ribu per sekali makan
-
Biaya masuk kawasan konservasi: Rp500 ribu (lokal) hingga Rp1 juta (asing)
Tips hemat: bepergian berkelompok agar biaya speedboat bisa dibagi rata, dan pilih homestay lokal yang nyaman.