FINNEWS.ID – Apakah kamu menyadari bahwa pasar kripto merah kembali mendominasi dalam 24 jam terakhir? Harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan BNB tercatat mengalami koreksi yang cukup signifikan. Data terbaru memperlihatkan bahwa tren bearish jangka pendek masih menguasai pasar, dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global dan aksi ambil untung dari investor.
Harga Bitcoin Turun di Bawah Tekanan
Bitcoin kembali terkoreksi hingga sekitar -2,95% dalam 24 jam terakhir, gagal bertahan di atas level psikologis $70.000. Penurunan ini terjadi seiring dengan penguatan dolar AS (DXY) dan meningkatnya ekspektasi suku bunga yang membuat investor lebih berhati-hati. Volume perdagangan BTC juga menunjukkan adanya aksi jual signifikan dari kalangan institusi yang memilih mengamankan profit.
Ethereum Melemah Lebih Dalam
Ethereum tercatat turun -5,58% dalam 24 jam terakhir, lebih dalam dibandingkan BTC. Sentimen pasar terhadap ETH tertekan oleh aksi ambil untung pasca kenaikan tajam sebelumnya, serta spekulasi terkait perkembangan ETF Ethereum spot yang masih belum memberikan kepastian. Dengan volume perdagangan lebih dari $50 miliar, jelas terlihat banyak trader jangka pendek memilih keluar dari posisi mereka.
XRP Ikut Terseret Tren Negatif
XRP juga tidak luput dari pelemahan, dengan penurunan -6,22% dalam 24 jam terakhir. Ketidakpastian regulasi seputar kasus Ripple di AS kembali membebani harga, ditambah minimnya katalis positif yang bisa mendorong reli jangka pendek. Secara teknikal, grafik menunjukkan tren bearish semakin kuat dengan tekanan jual yang dominan.
BNB Turun di Tengah Lesunya Aktivitas Pasar
BNB tercatat terkoreksi -2,69% dalam 24 jam terakhir. Faktor utama datang dari melemahnya sentimen pasar kripto secara keseluruhan, serta belum adanya perkembangan besar dari ekosistem Binance yang bisa memicu optimisme baru. Aktivitas on-chain BNB Chain juga relatif stagnan, menambah tekanan pada pergerakan harga.
Tether Tetap Stabil
Berbeda dengan kripto lainnya, Tether (USDT) hanya turun -0,06%, yang pada dasarnya tidak signifikan karena sifatnya sebagai stablecoin. Pergerakan tipis ini lebih karena perbedaan supply dan demand antar-exchange, sehingga tidak memengaruhi kestabilan nilainya terhadap dolar AS.