Catatan Dahlan Iskan

Telat Merdeka

Bagikan
Telat Merdeka
Bagikan

Belakangan, di masa damai, barulah ketahuan: tuduhan Jepang itu salah. Jepang hanya cari kambing hitam. Agar ada yang harus bersalah. Belakangan diketahui bahwa vaksin yang disuntikkan itu telah tercemar. Penyebabnya: kurang hati-hati dalam pengirimannya. Kurang aman.

Yang mengirim vaksin itu tentara Jepang sendiri. Mereka tidak tahu prosedur yang benar bagaimana mengirimkan vaksin.

Ilmuwan yang begitu hebat telah jadi korban kambing hitam. Tragis sekali. Dihukum pancung.

Lebih sebulan kemudian bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah kalah. Indonesia merdeka. Achmad Mochtar telanjur dipancung dan dimasukkan sumur.

Sampai 80 tahun kemudian tetaplah hanya Achmad Mochtar yang layak dapat Hadiah Nobel. Sampai hari ini.

Saat ziarah kemarin itu saya ingin menyerahkan hadiah Nobel kepadanya. Tapi saya bukanlah ketua yayasan Nobel.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Batu Danantara
Catatan Dahlan Iskan

Batu Danantara

Umur Kementerian BUMN ternyata lebih pendek dari yang saya perkirakan. Saya pikir...

Mendadak Dapil
Catatan Dahlan Iskan

Mendadak Dapil

Sayalah yang justru kesusu pulang. Saya memang masih harus ke Lebanon, tapi...

Santri Mandarin
Catatan Dahlan Iskan

Santri Mandarin

Oleh: Dahlan Iskan Santri dari berbagai pondok pesantren akan lomba pidato melawan...

Sahabat Baru
Catatan Dahlan Iskan

Sahabat Baru

Di sebelah kebun kurma itu ada lapangan bola mini. Rumputnya sintetis. Gawangnya...