finnews.id – Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena unik yang mencuri perhatian masyarakat luas terkait pengibaran bendera.
Sebuah bendera hitam bergambar tengkorak atau lebih dikenal sebagai Jolly Roger, banyak berkibar di beberapa titik, bahkan dikibarkan oleh sopir truk maupun bus.
Yang bikin menarik desain bendera itu seluruhnya seragam mirip milik Bajak Laut Topi Jerami, kru fiktif dalam anime populer One Piece.
Fenomena ini ramai di media sosial. Mulai dari unggahan foto di Instagram, TikTok, hingga muncul di berbagai aksi massa.
Di balik viralnya simbol ini, ternyata ada sejarah panjang dan makna mendalam yang membuat Jolly Roger lebih dari sekadar bendera bergambar tengkorak.
Dari Lautan ke Layar Kaca: Evolusi Jolly Roger
Jolly Roger bukan hanya ikon anime, sejak abad ke-18, bendera berwarna hitam dengan simbol tengkorak di atas tulang bersilang ini sudah digunakan oleh para bajak laut.
Bendera tersebut dikibarkan oleh bajak laut sebagai tanda identitas dan perlawanan terhadap kekuasaan laut saat itu.
Di anime One Piece, simbol ini mendapat nyawa baru. Masing-masing kru bajak laut memiliki versi Jolly Roger yang dimodifikasi sesuai karakter mereka.
Monkey D. Luffy, sang tokoh utama, menambahkan topi jerami ke dalam simbol tengkoraknya, menjadikannya ciri khas kelompoknya.
Lebih dari Sekadar Gaya: Filosofi di Balik Jolly Roger
Bagi banyak penggemar One Piece, Jolly Roger bukan hanya soal estetika. Simbol ini merepresentasikan nilai-nilai penting, seperti:
- Kebebasan
- Persatuan antar kru
- Solidaritas dalam perjuangan
- Perlawanan terhadap ketidakadilan
Dalam cerita, bajak laut bukan hanya penjarah. Mereka juga penentang rezim World Government, simbol dari penindasan global.
Di tengah semangat kemerdekaan yang membara, banyak anak muda mengibarkan Jolly Roger sebagai bentuk ekspresi kebebasan.
Bendera ini dianggap sangat relevan dengan semangat anak muda melawan penindasan, baik dalam dunia fiktif maupun realita sosial saat ini.