Home Catatan Dahlan Iskan Kelebihan Kapasitas
Catatan Dahlan Iskan

Kelebihan Kapasitas

Bagikan
Bagikan

Oleh: Dahlan Iskan

Di saat ekonomi sulit, T justru memulai proyek besar. Terbesar. Terbesar di abad ini. Tersulit. Terjauh. Tertinggi lokasinya: dam di lereng Himalaya. Di Tibet.

Seakan kelebihan kapasitas Tiongkok di segala bidang akan dimanfaatkan ke proyek ini.

Dari satu proyek ini saja bisa menghasilkan listrik cukup untuk seluruh Inggris. Atau sama dengan empat kali kebutuhan listrik seluruh Indonesia.

Satu kelompok bendungan ini akan menghasilkan listrik 300.000 MW. Saya sebut satu kelompok karena proyek ini berupa beberapa bendungan di satu kawasan dataran tinggi.

Namanya Anda sudah tahu: bendungan Medog. Lengkapnya: Medog Hydropower Station.

Sebelum ini bendungan terbesar di dunia juga ada di Tiongkok: Bendungan Lembah Tiga Ngarai. Di wilayah agak barat: dekat Chongqing.

Yang Medog ini lebih ke barat lagi. Jauh ke barat. Karena itu lokasinya juga jauh lebih tinggi. Daratan Tiongkok itu seperti miring ke timur. Kian ke barat daratannya kian tinggi.

Medog sudah di kawasan Himalaya. Tepatnya di utara Nepal. Bisa juga disebut di utara negara bagian Arunachal Pradesh India.

Anda sudah tahu, ketinggian Arunachal Pradesh saja 2.500 meter. Bahkan bagian tertingginya sampai 7.000 meter.

Bayangkan betapa terjal lokasi Medog. Betapa sulit menjangkaunya. Pun dengan jalan kaki. Lalu bagaimana bisa membangun proyek di lokasi seperti itu.

Pun ketika membangun Tiga Ngarai dulu. Ditentang dunia. Akan merusak lingkungan. Tiga Ngarai adalah proyek yang terlihat dari bulan –saking besarnya. Hanya kalah jelas sedikit dari penampakan Tembok Besar Tiongkok.

Maka bendungan Medog pun akan sama: ditentang dunia. Calon penentang utamanya sudah ada: India. Negara ini selalu punya alasan untuk berselisih dengan Tiongkok –meskipun juga sama-sama mendirikan blok ekonomi BRICS.

Ilmuwan India adalah orang pertama yang mengeluarkan teori “jebakan utang Tiongkok” –yang kemudian jadi istilah populer di dunia.

Tiongkok sudah berpengalaman membangun yang sulit-sulit. Pun di Tibet. Utamanya ketika membangun rel kereta cepat ke Lhasa. Landasan di bawah rel itu gunung es. Sampai sekarang baik-baik saja.

Bagikan
Artikel Terkait
Cekikan Ekonomi
Catatan Dahlan Iskan

Cekikan Ekonomi

Oleh: Dahlan Iskan Kualitas ”Rujak Purbaya” kian baik. Kian bermutu. Menkeu Purbaya...

Judi Ferry
Catatan Dahlan Iskan

Judi Ferry

Oleh: Dahlan Iskan Waktu sudah hilang satu tahun. Hampir tidak terasa. Berarti...

Rujak Purbaya
Catatan Dahlan Iskan

Rujak Purbaya

Oleh: Dahlan Iskan Di zaman serba cicilan ini reshuffle kabinet pun dicicil....

Obat Gelembuk
Catatan Dahlan Iskan

Obat Gelembuk

Oleh: Dahlan Iskan Bagaimana India bisa punya obat kanker –dan obat lainnya–...