Catatan Dahlan Iskan

Bom Bunker

Bagikan
Bagikan

Kalau B2Spirit itu yang menghancurkan Fordow memang akan menimbulkan radiasi yang luar biasa luas. Tapi Amerika tidak pernah malu. Ia tidak peduli apakah bukti yang dipakai alasan penyerangan itu identik atau otentik. Toh tidak ada konsekuensinya apa-apa. Misalnya dalam kasus senjata kimia pemusnah masal di Iraq. Meski Amerika salah bukti toh Iraq sudah telanjur hancur.

Kini yang dihadapi Amerika bukan Iraq. Ketika Saddam Hussein dihancurkan masih banyak rakyat Iraq yang ikut senang. Kondisi itu yang tidak akan sama di Iran.

Ketika saya baru selesai menulis paragraf di atas, tersiar kabar: Amerika baru saja menjatuhkan bom 30 ton ke sasaran Fordow. Sabtu lewat tengah malam. Trump sangat puas. Tidak ada lagi fasilitas nuklir di Iran. Ia puji-puji pasukan pengebomnya setinggi langit. Tidak ada tentara di dunia ini, katanya, yang mampu melakukan itu kecuali tentara Amerika.

Bahkan Trump juga mengatakan Amerika tidak hanya menghancurkan Fordow melainkan juga dua fasilitas nuklir Iran di utara: Natanz dan Isfahan.

Tentu semua itu benar-benar terjadi. Berarti para pengamat pergerakan pesawat kecele. Harusnya Sabtu malam B2Spirit baru tiba di Guam. Ternyata pesawat Siluman itu sudah melakukan aksi di tiga lokasi nuklir Iran.

Yang mengejutkan adalah: tidak muncul radiasi nuklir dari Fordow. Kalau benar Fordow dihancurkan mestinya terjadi radiasi yang hebat.

Apakah bom itu sedemikian hebatnya sehingga semua radiasi ikut terkubur di dalamnya yang sangat dalam? Atau ternyata Iran sudah mengosongkan Fordow sebelum diserang? Atau serangan itu hanya menyasar sebelah-menyebelahnya?

Media di Iran melaporkan Fordow memang diserang. Tapi baik-baik saja. Tentu kita sulit memverifikasi keterangan Iran itu secara independen. Yang jelas penduduk Qom tidak mendengar letusan apa-apa. Padahal Fordow berada di provinsi Qom –hanya berjarak 35 Km dari Kota suci Syi’ah itu.

Pun soal keterangan Trump sudah menghancurkan Natanz dan Isfahan di Sabtu malam itu. Ini agak menggelikan. Dua lokasi itu sudah lebih dulu hancur oleh serangan Israel. Sudah lama. Lokasinya memang tidak di dalam tanah. Kenapa perlu dihancurkan lagi.

Bagikan
Artikel Terkait
Tegangan Tinggi
Catatan Dahlan Iskan

Tegangan Tinggi

Di kota Aleppo, keesokan harinya, kami juga jalan-jalan malam. Menyusuri jalan-jalan kecil...

Perjalanan Dahlan Iskan di Suriah
Catatan Dahlan Iskan

Dua Dolar

Oleh: Dahlan Iskan Hotel mahal sekali di Damaskus. Pakai dolar. Warga asing...

Orang Penting
Catatan Dahlan Iskan

Orang Penting

Ternyata FlyCham itu perusahaan penerbangan swasta Syria. Sudah ada sejak zaman Basyar...

Mendadak Syria
Catatan Dahlan Iskan

Mendadak Syria

Empat jam di bandara Doha tidak akan terasa. Bandara ini besar sekali....