finnews.id – Pi Network menghadapi ujian berat. Dalam 30 hari terakhir, harga Pi Coin telah anjlok 35%, dan saat ini berada di angka $0,5379—hanya sedikit di atas level psikologis krusial $0,50. Dengan serangkaian masalah teknis pada proses migrasi mainnet serta tekanan jual yang melonjak di bursa, banyak analis memperingatkan bahwa koreksi tajam di bawah $0,50 sangat mungkin terjadi.
Masalah Migrasi Mainnet: KYC Gagal, Saldo Hilang, dan 2FA Error
Menurut laporan komunitas per 21 Juni 2025, migrasi mainnet yang diharapkan menjadi momentum positif justru memunculkan kekacauan.
Sejumlah pengguna melaporkan kegagalan verifikasi KYC meski telah mencoba berkali-kali. Tak sedikit pula yang mengalami kendala autentikasi dua faktor (2FA), membuat mereka tidak bisa mengakses dompet digital atau mentransfer dana. Lebih parahnya, beberapa Pioneers menyatakan saldo Pi mereka hilang setelah proses migrasi, meski semua tahapan telah dijalani sesuai panduan resmi.
Situasi ini memicu kekecewaan dan mempertanyakan kesiapan teknis Pi Network dalam menghadapi skala pengguna yang terus membesar.
Pergerakan Token oleh Core Team Picu Spekulasi
Menurut data dari PiScan, dalam 24 jam terakhir:
-
7,9 juta PI berpindah dari dompet Pi Foundation 2 yang dikaitkan dengan Core Team
-
Tiga dompet penerima 2 juta+ PI dari Pi Foundation 4 tercatat memindahkan total 4,5 juta PI
Meski tidak ada penjelasan resmi, pergerakan besar ini sering diartikan sebagai sinyal bearish, terutama bila disertai dengan lonjakan aktivitas di bursa.
Lonjakan Deposit di Bursa: Tekanan Jual Meningkat
Berdasarkan data on-chain, sejumlah bursa utama mencatat peningkatan besar pada deposit PI:
-
OKX: +3,09 juta PI
-
Bitget: +1,02 juta PI
-
MEXC, Gate.io, dan Pionex juga menunjukkan peningkatan, total inflow mencapai 4,91 juta PI
Peningkatan drastis ini mengindikasikan bahwa banyak token sedang dipersiapkan untuk dijual. Jika permintaan pasar tidak sebanding, tekanan jual ini bisa memicu penurunan harga yang signifikan.
