finnews.id – Bagi banyak masyarakat Indonesia, memiliki rumah masih terasa seperti mimpi yang sulit dijangkau. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap atau non-fixed income, proses mengakses pembiayaan konvensional terasa sangat menantang.
Namun kini, harapan itu kian nyata. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, bersama PT Adhi Persada Properti (APP), dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), resmi menjalin kerja sama lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk menghadirkan skema pembiayaan sewa beli (rent to own).
Inovasi yang Buka Akses Hunian Inklusif
Kolaborasi yang berlangsung di ADHI Tower, Jakarta ini menjadi langkah strategis untuk membuka akses kepemilikan rumah bagi masyarakat dengan penghasilan tidak tetap. Mereka bisa menyewa hunian terlebih dahulu sambil mencicil untuk memilikinya di masa depan.
“Skema ini memungkinkan pembayaran sewa bulanan dikonversi menjadi kepemilikan rumah. Ditambah, beban awal seperti BPHTB dan biaya notaris bisa ditekan,” jelas Direktur Bisnis SMF, Heliantopo.
Target Kurangi Backlog 9,9 Juta Rumah
Menurut data Susenas Maret 2024, backlog perumahan Indonesia masih berada di angka 9,9 juta kepala keluarga. Yang mengejutkan, hampir separuhnya berasal dari segmen non-fixed income.
Direktur Utama APP, Harry Wibowo, menyatakan komitmennya dalam mendukung skema ini dengan menyediakan hingga 4.000 unit hunian, baik yang sudah tersedia maupun dalam proses pembangunan.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan dan membantu target pemerintah mengurangi backlog,” ujarnya.
Hunian TOD Jadi Pilihan Strategis
Tak hanya soal akses, kualitas hunian juga jadi perhatian. ADCP mendorong konsep transit-oriented development (TOD) sebagai solusi hunian modern. Terintegrasi langsung dengan simpul transportasi seperti LRT Jabodebek, TOD dinilai bisa menunjang gaya hidup sehat dan efisien.
“Skema sewa beli memberikan fleksibilitas baru, terutama untuk hunian di lokasi strategis yang terhubung langsung ke transportasi massal,” terang Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman.
Pemerintah Beri Dukungan Penuh
Inisiatif ini pun mendapat apresiasi dari pemerintah. Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PKP, Haryo Bekti Martoyoedo, menyebut skema rent to own sebagai solusi nyata yang patut dikembangkan lebih luas.
“Di negara lain, skema ini bukan hal baru. Kini saatnya kita mengadopsi dan menyesuaikannya dengan kondisi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Menuju Ekosistem Pembiayaan yang Adaptif
Kerja sama antara SMF, APP, dan ADCP bukan hanya soal skema pembayaran, tapi tentang membangun masa depan sektor properti yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Fokusnya jelas: menjawab kebutuhan masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh sistem konvensional.
Dengan inovasi seperti skema sewa beli, bukan tidak mungkin mimpi memiliki rumah kini bisa diraih oleh lebih banyak orang—tanpa harus menunggu kepastian gaji tetap. (*)
